Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Kompas.com - 08/05/2024, 12:12 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Hanya tersisa tulang-belulang

Temuan tiga mayat ini juga mengusik Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang tengah menyelidiki penculikan aktivis dan mahasiswa 1997-1998.

Berdasarkan keterangan investigator, dua dari tiga mayat ditemukan dalam kondisi terikat. Sementara satu mayat lainnya terdapat lubang di dada.

Tim investigator mengajukan tes DNA pada mayat dengan keluarga 13 aktivis yang masih hilang.

Keterangan juga disampaikan oleh Ketua Tim Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Herkutanto.

Dilansir Harian Kompas, 14 Agustus 1998, telapak tangan dari tiga kerangka manusia di Pulau Untung Jawa tidak ditemukan.

Tim forensik tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tulang kerangka tersebut, tetapi tim tidak dapat mengetahui ada atau tidaknya kekerasan pada jaringan-jaringan lunak korban.

Pasalnya saat ditangani tim forensik, jaringan lunak jenazah sudah tidak ada, hanya tersisa tulang-belulang.

Mayat lain di Lampung

Sebelumnya, sempat ada isu penemuan 14 mayat di perairan Lampung. Isu itu juga dikaitkan dengan mayat aktivis dan mahasiswa yang hilang.

Namun penemuan mayat itu tidak terbukti. Pasalnya, tidak ada warga yang mengamankan mayat saat ditemukan.

Sampai dua warga menemukan mayat terapung di sungai Way Umpu pada 6 Juli 1998.

Dikutip dari Harian Kompas, 6 Agustus 1998, Polres lampung Utara menyebutkan, mayat berjenis kelamin laki-laki itu memakai kaos putih dan celana coklat.

Jejak identitas mayat sengaja dihilangkan karena tidak ada telapak tangan dan kerusakan di bagian wajah dan gigi, tetapi belum ada bukti mayat tersebut berkaitan dengan penculikan aktivis.

Meski penemuan mayat di Kepulauan Seribu dan Lampung belum dapat dibuktikan identitasnya, tetapi tidak serta-merta menutupi fakta kasus penculikan aktivis dan mahasiswa pada 1997-1998.

Berdasarkan laporan Tim Ad Hoc Penyelidikan pelanggaran HAM Berat Peristiwa Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998, pelaku penculikan adalah Tim Mawar.

Tim Mawar dibentuk di bawah Grup IV Komando Pasukan Khusus (Kopassus), berdasarkan perintah langsung dan tertulis dan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Prabowo Subianto.

Selaku Danjen Kopassus, Mayjen TNI Prabowo Subianto bertanggung jawab atau setidaknya mengetahui peristiwa penghilangan paksa yang dilakukan oleh Tim Mawar.

Namun pada 3 Juni 2005, ia tidak memenuhi panggilan Komnas HAM terkait kasus penculikan dan penghilangan paksa 1997-1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Tidak Benar Waralaba Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

INFOGRAFIK: Tidak Benar Waralaba Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Lingkaran Merah di Elpiji 3 Kg Penanda Keamanan Tabung

[HOAKS] Lingkaran Merah di Elpiji 3 Kg Penanda Keamanan Tabung

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Artis Tyas Mirasih Ditangkap Polisi

[HOAKS] Video Artis Tyas Mirasih Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina oleh Mantan Anggota Parlemen Italia, Bukan Menteri

[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina oleh Mantan Anggota Parlemen Italia, Bukan Menteri

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto 4 Nenek Kembar Berusia 90 Tahun adalah Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto 4 Nenek Kembar Berusia 90 Tahun adalah Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
Di Balik Pembebasan 4 Sandera Hamas oleh Israel, 274 Warga Palestina Tewas

Di Balik Pembebasan 4 Sandera Hamas oleh Israel, 274 Warga Palestina Tewas

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Aktor Chris Evans Menandatangani Bom

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Aktor Chris Evans Menandatangani Bom

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Minyak Mentah Keluar dari Penggalian Proyek Tol di Jatim

[HOAKS] Minyak Mentah Keluar dari Penggalian Proyek Tol di Jatim

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Telah Ditetapkan Jadi Tersangka

[HOAKS] Sandra Dewi Telah Ditetapkan Jadi Tersangka

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Tokoh Dunia Jadi Sasaran Konten Manipulatif AI

Sejumlah Tokoh Dunia Jadi Sasaran Konten Manipulatif AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Waspada Phishing, Beredar SMS Mengeklaim dari PT Pos Indonesia

INFOGRAFIK: Waspada Phishing, Beredar SMS Mengeklaim dari PT Pos Indonesia

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Dana Haji untuk IKN | MPR Sepakat Tidak Lantik Gibran

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Dana Haji untuk IKN | MPR Sepakat Tidak Lantik Gibran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] China Membuat Drone Dapat Berfungsi sebagai Toilet

[HOAKS] China Membuat Drone Dapat Berfungsi sebagai Toilet

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Biaya Persalinan Tidak Dikenai PPN

[KLARIFIKASI] Biaya Persalinan Tidak Dikenai PPN

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Artikel Opini soal Gaza Akan Jadi Tuan Rumah Parade 'Pride'

[HOAKS] Artikel Opini soal Gaza Akan Jadi Tuan Rumah Parade "Pride"

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com