Narasi soal HIV/AIDS dapat menular di kolam renang telah ada sejak abad ke-19.
Dilansir The Washington Post, pemenang medali emas Olimpiade Musim Panas 1988 cabang renang, Greg Louganis diklaim terinfeksi HIV/AIDS saat kepalanya terbentur papan lompat dan mengalami pendarahan dalam kolam.
Namun, dinas kesehatan setempat membantah klaim tersebut.
Kepala Pengawasan HIV/AIDS CDC yang menjabat saat itu, John W Ward memastikan tidak ada risiko penularan penyakit tersebut di kolam renang.
"Kami memiliki lebih dari 440.000 orang yang dilaporkan mengidap AIDS di AS sejak epidemi ini dimulai, dan tidak ada satu pun dari mereka yang berhubungan dengan paparan kolam renang atau kontak lain yang berhubungan dengan olahraga," kata Ward.
Dengan pengobatan yang tepat dan terkontrol, orang dengan HIV/AIDS atau ODHA dapat hidup lebih lama, sehat, dan melindungi pasangan mereka dari penularan.
Sayangnya, kemajuan di bidang medis ini belum diketahui secara merata oleh semua orang.
Organisasi nirlaba advokasi LGBT, GLAAD menerbitkan laporan pada 2023 soal pengetahuan warga AS terkait HIV/AIDS.
Sebanyak 85 persen warga AS menyetujui bahwa ketersediaan informasi seputar HIV/AIDS penting di masyarakat.
Sementara, masih ada 3 persen warga AS yang tidak tahu soal HIV/AIDS. Artinya, masih ada masyarakat yang belum mendapat edukasi soal penyakit ini.
"Fakta bahwa pemeriksaan fakta ini harus dilakukan membuktikan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan," ujar GLAAD, dilansir Lead Stories.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.