Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Lagi Setelah 375 Tahun

Kompas.com - 06/04/2024, 17:47 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Gerhana Matahari total pada 8 April 2024 diklaim akan terjadi lagi setelah 375 tahun. Selain itu, gerhana Matahari total disebut akan mengubah siang menjadi malam.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek fakta Kompas.com, narasi itu keliru.

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim gerhana Matahari total akan terjadi lagi setelah 375 tahun dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang dibagikan:

SIMPAN TANGGALNYA, AKAN BERSEJARAH! Pada tanggal 8 April2024 gerhana matahari total akan terlihat dan akan mengubah siang menjadi malam. Suhu akan turun, hewan akan berlumpur dan gelap akan mengubah sinar matahari menjadi malam. Kita tidak akan melihat gerhana matahari total seperti ini selama 375 tahun.

Klarifikasi, tidak benar Gerhana Matahari Total baru akan terjadi 375 tahun lagiScreenshot Klarifikasi, tidak benar Gerhana Matahari Total baru akan terjadi 375 tahun lagi

Penelusuran Kompas.com

Gerhana Matahari total akan terjadi di sebagian wilayah Amerika Utara, termasuk Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat, pada 8 April 2024.

Dilansir NBC News, gerhana Matahari total berikutnya berlangsung pada 2026.

Gerhana tersebut akan terjadi di wilayah Samudra Arktik, dengan beberapa visibilitas di Greenland, Islandia, Portugal, serta Spanyol bagian utara.

Kemudian, gerhana Matahari total akan terlihat di Spanyol dan sebagian besar Afrika utara pada 2027.

Gerhana matahari total berikutnya yang dapat dilihat dari Amerika Utara akan terjadi pada 2033, tetapi hanya di atas Alaska.

Selanjutnya, gerhana Matahari total akan melintasi Montana, Dakota Utara, Dakota Selatan, sebagian Kanada, dan Greenland pada 2044.

Gerhana Matahari total berikutnya yang melintasi daratan Amerika Serikat akan terjadi pada 2045.

Diberitakan Kompas.com, 3 April 2024, Bumi tidak akan menjadi gelap gulita saat terjadi gerhana Matahari total.

Astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengatakan, pada puncak gerhana Matahari total, langit akan sama redupnya dengan langit fajar, pada kondisi sekitar 20 menit jelang Matahari terbit.

"Jadi masih ada warna kebiru-biruannya, meski jauh lebih gelap (dibanding siang hari)," kata Marufin.

Sementara itu, staf peneliti Observatorium Bosscha, Agus Triono mengatakan, hanya sebagian wilayah Bumi yang terdampak gerhana Matahari total yang akan mengalami gelap.

Indonesia tidak akan mengalami ataupun terdampak gerhana Matahari total yang akan terjadi pada 8 April 2024.

"Di Indonesia tidak bisa menyaksikan gerhana Matahari total, kalau wilayah di sekitar totalitas akan bisa melihat gerhana Matahari sebagian," kata Agus.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim gerhana Matahari total baru terjadi lagi setelah 375 tahun adalah keliru.

Fenomena tersebut akan kembali terjadi pada 2026 di wilayah Samudera Arktik.

Selain itu, Bumi tidak akan gelap gulita saat terjadi gerhana Matahari total, tetapi langit akan sama redupnya dengan langit fajar pada kondisi sekitar 20 menit jelang Matahari terbit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Empat Kali Runtuhkan Sistem Kekebalan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

[HOAKS] Pelatih Guinea Takut Suporter Indonesia, Playoff Olimpiade Paris Digelar Tertutup

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

Hoaks atau Fakta
Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com