Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2024, 19:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa program lumbung pangan nasional atau food estate hanya mengulang kegagalan program serupa pada masa Orde Baru.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.comsebelumnya, hal itu disampaikan Muhaimin saat melakukan pertemuan dengan ulama lintas organisasi masyarakat di Sragen, Jawa Tengah, pada 5 Februari 2024.

Menurut Muhaimin, program strategis nasional untuk mengatasi krisis pangan itu gagal total sebagaimana program swasembada pangan zaman Soeharto.

"Solusinya (krisis pangan) mestinya petani dikasih pupuk, malah strateginya mengulangi Orde Baru, dulu Orde Baru ada yang namanya satu juta lahan gambut," kata Muhaimin.

Bagaimana faktanya?

Proyek yang disebut Pengembangan Lahan Gambut (PLG) Sejuta Hektar pernah diterapkan di Kalimantan Tengah pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Dilansir Kompas.com, Soeharto menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 82 tentang Pengembangan Lahan Gambut untuk Pertanian Tanaman Pangan di Kalimantan Tengah.

Soeharto berencana mengembangkan lahan gambut seluas 1,45 juta hektar di Kalteng.

Rencana itu dilatarbelakangi penurunan luas area pertanian dari 16,6 juta hektar menjadi 13,4 juta hektar atau turun 19,47 persen selama 10 tahun (1983-1993).

Namun, menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), proyek itu akhirnya diputuskan berakhir dan gagal melalui Keputusan Presiden Nomor 33 tentang Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser yang ditandatangani Presiden BJ Habibie pada 1998.

Kegagalan tersebut disebabkan kurangnya kajian sosio-ekologis pada ekosistem gambut, sehingga proyek yang menyedot APBN hingga Rp 1,6 triliun itu gagal total.

Meski PLG Sejuta Hektar era Orde Baru terbukti gagal dan dihentikan, program sejenis yang populer disebut food estate kembali dimulai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Program lumbung pangan nasional atau food estate sudah berjalan di Kalteng sejak 2019. Terdapat dua komoditas utama dalam program tersebut, yaitu padi di Pulang Pisau dan Kapuas, serta singkong di Gunung Mas.

Dilansir Kompas.com, Direktur Walhi Kalimantan Tengah Bayu Herinata mengatakan, untuk food estate komoditas singkong dari luasan yang menjadi Area of Interest (AoI) tahap pertama seluas 32.000 hektar tersebut, telah berdampak pada kerusakan lingkungan.

Luasan kawasan food estate di Kalteng ini, menurut Walhi, telah membuka kawasan hutan seluas kurang lebih 600 hektar.

Kerusakan lingkungan yang terjadi utamanya adalah banjir yang melanda desa-desa terdekat dari lokasi yang telah dibuka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com