Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Mahfud Singgung Impor Pangan di Era Jokowi yang Pernah Dikritik Prabowo

Kompas.com - 22/01/2024, 12:15 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menyebutkan, saat mengikuti debat Pemilihan Presiden 2019, Prabowo Subianto pernah mengkritik Presiden Joko Widodo yang berjanji tidak akan mengimpor komoditas pangan, tetapi janji itu diingkari.

Hal ini disampaikan Mahfud dalam debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).

"Saudara pada tanggal 17 Februari 2019 dalam sebuah debat calon presiden, itu Pak Prabowo mengatakan bahwa Pak Jokowi itu menyampaikan tidak akan mengimpor komoditas-komoditas pangan jika nanti terpilih presiden. Ternyata, kata Pak Prabowo, empat tahun memimpin Pak Jokowi masih mengimpor dan itu merugikan banyak petani," kata Mahfud.

Bagaimana faktanya?

Betul bahwa Prabowo Subianto pernah menanyakan soal kebijakan impor pangan kepada Jokowi dalam debat kedua Pilpres 2019.

"Waktu Pak Jokowi menjabat menyampaikan bahwa tidak akan impor komoditas pangan ternyata dalam empat tahun ini Bapak memimpin banyak sekali impor," kata Prabowo, dikutip dari Kompas.com, 17 Februari 2019.

Di momen debat tersebut, Jokowi membenarkan adanya impor pangan di masa pemerintahannya.

Demi mewujudkan cadangan pangan pemerintah (CPP) sesuai Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang CPP, jalan impor menjadi pilihan utama.

Berdasarkan laporan Harian Kompas, ada enam komoditas pangan yang berasal dari impor.

Data Badan Pangan Nasional (NFA) pada Maret-Mei 2023 menyebutkan, pemerintah berencana mengimpor beras sebanyak 500.000 ton, jagung 527.241 ton, kedelai 746.956 ton, bawang putih 190.325 ton, daging sapi 89.054 ton, dan gula konsumsi 448.550 ton.

Sebelumnya, pemerintah mengimpor 492.863 ton beras pada 2022 yang baru terealisasi pada awal 2023.

Pemerintah juga mengimpor jagung dan kedelai pada Januari-Februari 2023 masing-masing sebanyak 127.165 ton dan 352.666 ton.

Adapun untuk impor beras sepanjang 2023, meningkat 613,61 persen dibanding 2022.

"Selama lima tahun terakhir, impor beras di tahun 2023 ini merupakan yang terbesar," kata Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS saat konferensi pers di akun YouTube BPS, 15 Januari 2024.

Berdasarkan pernyataan Kementerian Perdagangan, Indonesia mengalami peningkatan impor pangan yang signifikan sejak tahun 2004 hingga 2023, seperti gandum, gula pasir, bawang putih, dan buah-buahan.

Data BPS pada 2019-2023 menunjukkan impor pangan Indonesia seperti daging hewan, ikan, sayuran, dan buah-buahan mengalami fluktuasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com