Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, polisi menemukan tiga ton bom di gudang milik bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Dalam unggahan itu disebutkan, bom tersebut merupakan strategi Anies dan Amerika Serikat (AS) untuk menenggelamkan Indonesia.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi soal polisi menemukan tiga ton bom di gudang milik Anies Baswedan muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan video berdurasi 10 menit 15 detik pada 23 September 2023 dengan judul:
Viral tepat hari ini 3 ton b0m di gudang anies,begini strategi amerika&anies tenggel4mk4n Indonesia.
Dalam thumbnail video terdapat gambar beberapa polisi mengangkut sejumlah bom molotov. Gambar tersebut diberi keterangan demikian:
BREAKING NEWS. GEMPAR 3 TON BOM DI GUDANG ANIES. BEGINI STRATEGI AMERIKA&ANIES.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri thumbnail video yang memperlihatkan beberapa polisi mengangkut bom molotov. Hasilnya gambar tersebut identik dengan foto di laman Jawa Pos ini.
Dalam keterangannya, gambar tersebut memperlihatkan peristiwa polisi mengamankan bom molotov di rumah salah satu warga Kampung Harapan, Bengkong Sadai, Kota Batam, pada 8 November 2016.
Bom tersebut diamankan saat eksekusi lahan seluas 4,082 hektare milik PT Glory Point.
Sementara, setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi soal penemuan tiga ton bom di gudang milik Anies.
Narator video hanya membacakan artikel di laman Seword.com ini berjudul “Anies Pernah Ketemu Dubes AS, Giliran PKS Yang Ketemuan, Masih Mau Bantah?”.
Artikel tersebut membahas soal kunjungan Duta Besar AS untuk Republik Indonesia, Sung Yong Kim, ke kantor DPP PKS, pada 15 Februari 2023.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid soal penemuan 3 ton bom di gudang milik Anies.
Narasi soal polisi menemukan tiga ton bom di gudang milik Anies Baswedan adalah hoaks. Thumbnail video merupakan hasil rekayasa.
Gambar tersebut memperlihatkan polisi mengangkut sejumlah bom molotov milik salah satu warga Kampung Harapan, Bengkong Sadai, Kota Batam, yang diamankan pada 2016.
Selain itu, judul video tidak sesuai dengan isinya. Narator hanya membahas soal kunjungan Duta Besar AS untuk Republik Indonesia ke kantor DPP PKS pada 15 Februari 2023.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.