Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Artikel tersebut memuat pernyataan Ahok soal alasannya memilih bergabung dengan PDI-P.
Menurutnya, PDI-P merupakan rumah besar kaum nasionalis yang memperjuangkan kepentingan semua anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Sementara itu, beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi penetapan Ahok sebagai cawapres pendamping Ganjar.
Salah satu klip pada awal video yang menampilkan Megawati menyebut nama Ahok identik dengan video di kanal YouTube Kompas TV ini.
Video itu memperlihatkan momen Megawati secara khusus menyebut nama Ahok sebelum memulai pidato politiknya dalam Kongres kelima PDI-P, pada 8 Agustus 2019, di Bali.
Saat itu Megawati menyebut nama Ahok yang baru bergabung menjadi kader PDI-P pada 2019.
Adapun sampai saat ini PDI-P belum mengumumkan sosok cawapres yang akan mendampingi Ganjar di Pilpres 2024.
Narasi soal Megawati resmi mengusung Ahok sebagai cawapres Ganjar Pranowo tidak benar atau hoaks. Thumbnail video merupakan hasil manipulasi.
Gambar Megawati memakaikan jas merah kepada Ahok merupakan foto lama. Gambar tersebut diambil pada 2016 ketika Ahok akan maju di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kemudian, judul video tidak sesuai dengan isinya. Narator hanya membahas pendapat pengamat politik soal peluang Ahok menjadi capres.
Selain itu, konten tersebut juga mencantumkan pernyataan Ahok mengenai alasannya bergabung menjadi kader PDI-P.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.