KOMPAS.com - Polusi di Jakarta dinilai semakin memprihatinkan, bahkan kualitas udara di wilayah ibu kota dianggap sebagai yang terburuk di dunia.
Pada Selasa (15/8/2023) pagi ini misalnya, indeks kualitas udara di Jakarta mencapai angka 167. Angka ini dinilai membahayakan kesehatan dengan partikel polutan udara mencapai 2,5.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kemudian menyatakan bahwa buruknya kualitas udara di Jakarta disebabkan berbagai faktor.
Faktor padatnya kendaraan atau transportasi menjadi penyumbang polusi udara terbesar, dengan angka yang mencapai 44 persen.
Selain itu, KLHK juga menyoroti faktor lain seperti industri dan aktivitas perumahan.
Lalu seperti apa data KLHK? Moda transportasi mana yang menyumbang faktor kualitas udara Jakarta menjadi buruk?
Simak infografik di bawah ini: