"Berkompetisi baik, curang tidak," cuit Elon Musk, dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Namun dari aktivitas akun Twitter Elon Musk tidak ada twit seperti yang beredar di tangkapan layar.
Dilansir Associated Press, Juru Bicara Meta Andy Stone mengatakan, tidak seorang pun di tim teknik Threads yang merupakan mantan karyawan Twitter.
Meta tengah mempersiapkan dokumen yang relevan untuk menghadapi potensi perselisihan antarperusahaan.
Threads mendapat kritik atas keamanan dan penggunaan data kesehatan, keuangan, dan riwayat penjelajahan yang ditautkan ke identitas pengguna.
Sementara di Twitter, banyak pengguna secara terbuka menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap platform dan kepengurusan Elon Musk.
Dilansir BBC, sejumlah investor menggambarkan aplikasi Threads sebagai pembunuh Twitter.
Alasannya, aplikasi diluncurkan tak lama setelah Twitter membatasi jumlah twit yang dapat dilihat pengguna per hari akibat pengikisan data yang ekstrem.
Terlepas dari itu, belum ada kabar lebih lanjut terkait langkah hukum yang diambil Twitter terhadap Meta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.