Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pembunuhan Presiden Soekarno di Hari Raya Idul Adha

Kompas.com - 27/06/2023, 11:02 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semasa hidup Presiden Soekarno beberapa kali menjadi target upaya pembunuhan.

Salah satu percobaan pembunuhan Sang Proklamator terjadi saat shalat Idul Adha pada 14 Mei 1962.

Peristiwa itu dikisahkan dalam buku Mengincar Bung Besar - Tujuh Upaya Pembunuhan Presiden Sukarno (2017), terbitan Penerbit Buku Kompas.

Baca juga: Kenangan Soekarno tentang Tjokroaminoto yang Menempanya Jadi Pemimpin Bangsa

Dikutip dari artikel berjudul "Tembakan di Hari Raya Kurban" yang ditulis Hendri F Isnaeni, shalat Idul Adha kala itu digelar di halaman Istana Merdeka.

Ketika shalat memasuki rakaat kedua, tiba-tiba terdengar suara tembakan dan seruan takbir. Mangil Martowidjojo, anggota Detasemen Kawal Pribadi (DKP), langsung melindungi Soekarno.

Sementara, Soedrajat, anggota DKP yang berada di belakang Soekarno membalikkan badan dan mencabut pistol begitu mengetahui pelaku mencoba menembak Bung Besar.

Namun Soedrajat kalah cepat dan terkena tembakan. Selain Soedrajat, anggota DKP lainnya, Soesilo, turut terkena tembakan saat melindungi Soekarno.

 

Kemudian, Ketua DPR Zainal Arifin terluka pada bagian bahu. 

Tembakan tersebut membuat shalat Idul Adha terhenti. Jemaah kocar-kacir dan menjerit ketakutkan sambil mencari perlindungan.

Baca juga: Kisah Cinta Soekarno-Fatmawati, Menikah Lewat Telegram...

Dalam peristiwa itu terdapat tiga pelaku penembakan. Setelah menembak anggota DKP, pelaku mencoba mendekati Soekarno.

Upaya mereka digagalkan oleh petugas keamanan yang menendang kaki pelaku. Para pelaku terjatuh dan berhasil ditangkap. Mereka babak belur dihajar massa.

Setelah pelaku berhasil dibekuk, shalat Idul Adha kembali dilakukan, dipimpin oleh Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama, Idham Cholid.

Setelah shalat berakhir, jemaah bubar dan diperiksa satu persatu. Soekarno batal memberikan sambutan karena peristiwa penembakan.

Soekarno menanyakan keadaan dua anggota DKP yang tertembak kepada Mangil Martowidjojo.

“Ngil anak buahmu berjasa besar sekali kepada Bapak. Lantas, bagaimana keadaan Soedrajat ?” tanya Soekarno.

“Soedrajat dan Soesilo telah dikirim ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Keadaan mereka tidak begitu mengkhawatirkan,” ujar Mangil.

Baca juga: Kisah Soekarno Cetuskan Marhaenisme Setelah Berbincang dengan Petani

Sementara, mantan Wakil Komandan Tjakrabirawa Maulwi Saelan menceritakan, ketika akan menembak Soekarno pelaku sempat bingung. Sebab, mereka melihat ada dua sosok yang mirip dengan presiden pertama Indonesia itu.

“Ketika diperiksa, penembak mengaku melihat Bung Karno yang dibidiknya ada dua orang, dan bingunglah dia hendak menembak yang mana. Tembakannya meleset dan mengenai bahu Ketua DPR Zainal Arifin,” ucap Maulwi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiga pelaku merupakan anggota Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Kartosoewirjo.

Mereka merencanakan pembunuhan Soekarno sejak 9 Maret 1962. Kartosoewirjo memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Soekarno karena ia dianggap pengahalang terwujudnya negara Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com