Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2023, 14:28 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikabarkan mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).

PKS saat ini memang tergabung bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat untuk mengusung Anies dalam Pilpres 2024.

Setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi soal PKS mundur dari KPP muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 10 menit 14 detik pada 20 Juni 2023 dengan judul:

PKS NYATAKAN MUNDUR DARI KOALISI..DEMOKRAT BERGABUNG KE PDIP..NASDEM TENGGELAM..

Dalam thumbnail video terdapat gambar Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh tengah melakukan konferensi pers.

Gambar itu diberi keterangan:

TEPAT MALAM INI…!

PKS NYATAKAN MUNDUR DARI KOALISI

DEMOKRAT BERGABUNG DENGAN PDI-P.. NASDEM TENGGELAM

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut PKS mundur dari KPPAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut PKS mundur dari KPP

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar di thumbnail video yang memperlihatkan Ahmad Syaikhu dan Surya Paloh tengah melakukan konferensi pers.

Hasilnya gambar tersebut identik dengan yang ada di laman Populis.id ini.

Dalam keterangannya, gambar itu adalah momen ketika petinggi PKS dan Nasdem melakukan pertemuan di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat pada 22 Juni 2022.

Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan itu yakni terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Saat itu belum ada kesepakatan untuk membentuk KPP.

Sehingga, dapat dipastikan bahwa gambar tersebut tidak terkait dengan narasi PKS mundur dari KPP.

Sementara, setelah disimak sampai tuntas tidak ditemukan informasi soal PKS mundur dari KPP.

Narator dalam video hanya membacakan artikel di laman Serambi News ini, yang berjudul “NasDem Diprediksi Tarik Diri dari Koalisi Perubahan, bersama Demokrat & PKS, Bagaimana Nasib Anies?”.

Artikel tersebut memuat pendapat dari pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin yang mengatakan ada kemungkinan Partai Nasdem keluar dari KPP.

Sebab ia melihat hubungan Surya Paloh dan Jokowi kembali dekat pada Februari 2023.

Adapun sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid bahwa PKS menyatakan mundur dari KPP.

Seperti yang ditulis Kompas.com sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengungkapkan bahwa PKS masih mendukung Anies sebagai capres. 

Menurut dia, PKS tidak khawatir Demokrat akan menarik dukungan kepada Anies Baswedan setelah Partai Demokrat melakukan pertemuan dengan PDI-P

"Nasdem, Demokrat, PKS sudah punya piagam kerja sama yang solid, interaksi selama ini hangat, dan kita saling percaya dan saling dukung," kata dia.

Kesimpulan

Narasi soal PKS mundur dari KPP tidak benar atau hoaks. Dalam video yang beredar antara judul dengan isi tidak ada kesesuaian.

Narator dalam video hanya membahas pendapat dari pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin yang mengatakan ada kemungkinan Nasdem keluar dari KPP. 

Adapun sampai saat ini PKS masih tergabung di KPP yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com