Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, ribuan warga Indramayu mengamuk dan menyebabkan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun rusak parah.
Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi soal ribuan warga Indramayu mengamuk dan merusak bangunan Ponpes Al-Zaytun muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 8 menit 49 detik pada 18 Juni 2023 dengan judul:
PONPES AL ZAYTUN RUS4K PARAH !! RIBUAN WARGA INDRAMAYU N6AMUK, D3S4K PANJI GUMILANG DI RIN6KUS
Dalam thumbnail tersebut terdapat gambar sebuah bangunan yang terbakar. Gambar itu diberi keterangan demikian:
PONPES AL-ZAYTUN RUSAK PARAH
RIBUAN WARGA INDRAMAYU DESAK PANJI GUMILANG DI TANGKAP
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar thumbnail video yang memperlihatkan sebuah bangunan terbakar dengan metode reverse image search. Hasilnya, gambar tersebut identik dengan foto di laman Antara ini.
Dalam keterangannya, bangunan yang terbakar itu adalah sebuah toko dan bekas bioskop Megaria di kawasan Senen, Jakarta. Menurut warga, bangunan tersebut dibakar massa saat unjuk rasa menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020.
Sementara, setelah video disimak sampai tuntas, tidak ditemukan informasi bahwa bangunan Ponpes Al-Zaytun dirusak oleh warga Indramayu.
Narator video hanya membacakan artikel di laman Populis.id ini berjudul “Geger Massa FIM Serbu Ponpes Al Zaytun Minta Pemerintah Habisi Kesesatan Panji Gumilang, Mahfud Md Kena Senggol: Masih Duduk Manis...”.
Artikel tersebut memberitakan soal massa dari Forum Indramayu Menggugat (FIM) yang datang ke depan gerbang Pondok Pesantren Al-Zaytun pada 15 Juni 2023. Mereka memprotes ajaran pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang yang dinilai sesat.
Diberitakan Kompas.com, dalam aksi tersebut tidak ada perusakan Ponpes Al-Zaytun. Ribuan massa FIM diadang oleh pasukan pengadang yang disiapkan pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Kawat berduri dan anjing herder milik Ponpes Al-Zaytun disiapkan untuk menghalau massa jika berusaha masuk ke dalam pesantren. Massa pedemo pun tertahan di depan gerbang.