Para penonton yang hadir di Stadion Gelora 10 November pun bersorak menyambut gol dari pemain andalan NIAC Mitra itu. Keunggulan 1-0 NIAC Mitra atas Arsenal pun bertahan hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua NIAC Mitra nyaris menggandakan keunggulan. Di menit ke-47 penyerang Djoko Malis mendapat peluang emas ketika ia berada di kotak penalti Arsenal.
Djoko tinggal berhadapan dengan penjaga gawang, namun tembakannya terlalu lemah sehingga berhasil ditahan oleh Pat Jennings.
Sementara itu Arsenal yang mencoba mengejar ketertinggalan terus menggempur pertahanan NIAC Mitra.
Akan tetapi, pertahanan NIAC MItra yang dikomandoi oleh Tommy Latuperissa berhasil menahan serangan The Gunners. Kiper NIAC Mitra, David Lee juga beberapa kali melakukan penyelamatan penting.
Di tengah usaha mengejar ketertinggalan, Arsenal justru harus kehilangan satu pemainnya. Gelandang mereka, Alan Sunderland diganjar kartu merah usai melanggar pemain NIAC Mitra.
Keunggulan jumlah pemain dimanfaatkan NIAC Mitra untuk menambahkan keunggulan, hasilnya pada menit ke-85.
Djoko Malis mencetak gol ke gawang Arsenal setelah meloloskan diri dari jebakan offside.
Tendangan kaki kanannya membuat bola bersarang ke gawang Pat Jennings. Skor 2-0 pun bertahan hingga akhir pertandingan.
Para pemain Arsenal tidak ada yang menyangka akan dikalahkan oleh klub Galatama, NIAC Mitra. Sebab, sebelumnya mereka dengan mudah menundukkan PSMS Medan 0-3 dan PSSI Selection 0-5.
Kekalahan dari NIAC Mitra membuat para pemain Arsenal terpukul. Mereka meninggalkan lapangan pertandingan dengan wajah murung. Di ruang ganti mereka melepas jersei sambil menghentakkan kaki dengan perasaan kecewa.
Pelatih Arsenal, Terry Neill mencoba menenangkan anak asuhnya supaya tidak larut dalam kekecewaan. Kepada wartawan, Terry Neill mengungkapkan bahwa kekalahan dari NIAC Mitra akan membuatnya dan pemain Arsenal sulit tidur.
"Sangat mengecewakan dan membuat kami sulit tidur," kata Terry Neill.