Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meretas Keterbatasan Akses Air Bersih di Desa Basmuti NTT

Kompas.com - 29/05/2023, 15:51 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, warga Desa Basmuti, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur, kesulitan mengakses air bersih.

Wilayah yang tandus membuat sumber air terbatas. Salah satu sumber yang selama ini dimanfaatkan warga yakni mata air di Dusun Nekmese, satu dari tiga dusun di Basmuti.

Warga harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer untuk mendapatkan air bersih. Mereka melalui jalan setapak yang terjal dan curam sambil memikul jeriken.

Baca juga: Edukasi Pelestarian Air Bersih Dinilai Penting Bagi Pelajar

Rata-rata, orang dewasa memikul empat jeriken berkapasitas 5 liter untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Tak jarang anak-anak juga diminta orangtuanya mengambil air.

Kondisi ini mulai berubah sejak pembangunan jaringan air bersih yang diinisiasi Wahana Visi Indonesia (WVI), organisasi kemanusiaan Kristen yang hadir di TTS sejak 2012.

WVI bekerja sama dengan Pemerintah Desa Basmuti untuk membangun saluran dari mata air ke pusat penampungan, kemudian disalurkan lagi ke keran-keran unum di sejumlah titik.

Area Program Manager WVI Cluster Timora (Timor dan Alor) Berwaddin Ibrani Simbolon mengatakan, pembangunan jaringan air bersih di Basmuti telah dimulai sejak Agustus 2022.

Pada Februari 2023, air dari mata air sudah bisa dialirkan ke pusat penampungan yang berjarak 2,5 kilometer, dan memiliki kapasitas 8.700 liter. 

Pompa air bertenaga listrik dari panel surya digunakan untuk mengalirkan air dari mata air menuju pusat penampungan.

Pembangunan dilanjutkan dengan penyambungan pipa-pipa untuk mengalirkan air bersih dari pusat penampungan ke delapan keran umum di Desa Basmuti.

"Hasil pengetesan terakhir, (air) dari mata air ini sudah bisa dikonsumsi langsung karena tidak mengandung (bakteri) E.coli dan sudah bersih," kata Waddin, sapaan akrabnya, kepada Kompas.com, Kamis (25/8/2023).

Baca juga: Antisipasi Kekeringan di Desa Buyut Utara, HK Sediakan Air Bersih

Menurut Waddin, jumlah keran umum akan ditambah, dari delapan titik menjadi 16 titik, agar jaringan air bersih semakin mudah dijangkau oleh warga Basmuti.

"Masih ada beberapa dusun dan RT yang air ini belum bisa sampai di sana. Itu yang sedang kita usahakan, termasuk penambahan keran umum itu juga sedang kita usahakan, dan ada beberapa pipa yang kita ingin (sambung) untuk memastikan air bisa terdistribusi semakin jauh," ujar dia.

Warga menunjukkan sumber air bersih di Desa Basmuti, Kabupaten TTS, NTTKOMPAS.COM/JAWAHIR GUSTAV RIZAL Warga menunjukkan sumber air bersih di Desa Basmuti, Kabupaten TTS, NTT

Memperluas jaringan air bersih

Kepala Desa Basmuti Wempi Biliu berharap, pembangunan jaringan air dan keran-keran umum dapat memberikan kemudahan bagi warga untuk mengakses air bersih.

Ia menuturkan, kemudahan akses air bersih sangat diperlukan oleh Desa Basmuti yang dihuni 936 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 3.400 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com