KOMPAS.com - Ada sejumlah foto hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) yang berujung menjadi misinformasi di media sosial.
Contohnya, foto Paus Fransiskus mengenakan jaket putih Balenciaga. Ada pula foto mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
AI mampu memadukan gambar-gambar dari basis data mereka, kemudian mengolahnya menjadi foto yang seolah berdasarkan kejadian nyata.
Kendati demikian, ada beberapa cara agar kita mengetahui sebuah foto atau gambar merupakan hasil rekayasa AI atau bukan.
Berikut sejumlah ciri yang dapat diperhatikan untuk mendeteksi foto AI:
Salah satu tanda yang dapat ditengarai dari gambar AI adanya kesalahan pada tangan atau jari.
Bisa jadi, gambar yang dihasilkan memiliki jumlah jari yang terlalu banyak atau kurang, bisa juga jumlah gigi yang tidak proporsional.
Contohnya, foto Paus Fransiskus memakai jaket puffer putih mewah bermerek Balenciaga yang sempat viral.
Gambar hasil rekayasa AI itu memiliki keanehan pada bagian tangan. Jari Paus tidak memegang gelas kopi, melainkan sedikit melayang di atasnya.
Kejanggalan juga ada di bagian mata, karena garis kelopak mata dan kacamata yang ia kenakan menyatu.
Dilansir Time, 28 Maret 2023, meski AI dapat menghasilkan detail gambar yang rumit, tetapi AI masih belum dapat memahami konsep fisika.
Generator AI pada dasarnya adalah replikator pola, lalu secara ajaib menyatukan gambar-gambar yang berbeda.
Namun, bagian gambar periferal seperti garis kelopak mata dan garis kacamata belum dapat dipisahkan karena AI belum memahami bahwa itu adalah dua obyek berbeda.
Maka, ketidakkonsistenan gambar semacam itulah yang menjadi penanda gambar AI.