KOMPAS.com - Sunan Muria merupakan satu dari sembilan tokoh penyebar ajaran Islam di Pulau Jawa yang dikenal sebagai Wali Songo.
Sesuai dengan namanya, dia menyebarkan ajaran di Gunung Muria, sebuah gunung di dekat pantai utara Jawa Tengah.
Sunan Muria terkenal dengan strategi dakwahnya melalui pendekatan seni dan budaya.
Sunan Muria memiliki nama asli Raden Umar Said. Dia merupakan anak dari Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh.
Raden Umar Said mengikuti jejak ayahnya sebagai juru dakwah di Jawa.
Menurut buku Sejarah Lengkap Islam Jawa (2022), Raden Umar Said berguru kepada ayahnya sendiri.
Cerita lisan soal "Maling Kapa", Sunan Muria juga berguru kepada Sunan Ngerang atau Ki Ageng Ngerang, yang merupakan pendiri Pesantren Sunan Ngerang di Kabupaten Pati.
Baca juga: Sunan Kudus dan Tradisi Kurban Kerbau Saat Idul Adha
Raden Said menikah dengan kakak dari Sunan Kudus, Dewi Siti Sujinah.
Apabila ayahnya pernah bersemadi di pinggir kali selama beberapa tahun, Raden Umar Said melakukan semadi dengan menghanyutkan diri di sungai atau tapa ngeli.
Semadi itu dipercaya masyarakat Jawa sebagai tindakan untuk mencapai puncak spiritual.
Setelah merasa siap mental, Raden Umar Said mengembang tugas dakwah. Pergilah ia ke Gunung Muria.
Adapun sebutan Sunan Muria diambil dari nama tempat tinggal terakhirnya, yakni di lereng Gunung Muria.
Di lereng gunung tersebut, Sunan Muria mendirikan sebuah pesantren, yang menjadi pusat penyebaran agama Islam.
Kehidupan Sunan Muria juga diulas dalam jurnal Wawasan dalam artikel berjudul "Menelusuri Jejak dan Warisan Wali Songo" (2012).
Baca juga: Dakwah Sunan Giri, Sebarkan Islam Melalui Pendidikan dan Kesenian
Sebagai sesepuh Kerajaan Demak Bintoro, Sunan Muria lebih senang tinggal di daerah terpencil dan jauh dari pusat kota.