KOMPAS.com - Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) yang dirayakan hari ini sulit dilepaskan dari peran perempuan revolusioner bernama Clara Zetkin.
Aktivis buruh dan pembela hak perempuan itu menjadi tokoh yang mencetuskan ide perayaan Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret.
Dikutip dari The Guardian, Zetkin mengusulkan ide tersebut pada Konferensi Internasional Wanita Pekerja di Kopenhagen pada 1910. Usulan itu diterima oleh 100 perempuan dari 17 negara yang hadir dalam konferensi tersebut.
Adapun perayaan Hari Perempuan Internasional awalnya merupakan bagian untuk memprotes ketidakadilan yang diperoleh para buruh perempuan.
Lewat gerakan koletif tersebut, Clara Zetkin dan rekan-rekannya mengampanyekan perubahan terutama menyangkut kesejahteraan.
Semula, Clara Zetkin belum memiliki usulan tanggal untuk Hari Perempuan Internasional.
Tanggal 8 Maret baru dipilih setelah muncul aksi demonstrasi besar yang dilakukan perempuan di Uni Soviet pada 8 Maret 1917 untuk menuntut dihentikannya Perang Dunia I.
Baca juga: Perayaan Hari Perempuan Internasional di Berbagai Penjuru Dunia
Sebelum mengusulkan ide Hari Perempuan Internasional, Zetkin dikenal sebagai sosok yang gigih dalam memperjuangkan hak buruh dan perempuan.
Ia memiliki keyakinan bahwa sosialisme dan komunisme adalah satu-satunya gerakan yang dapat melayani kebutuhan perempuan kelas pekerja.
Zetkin telah terlibat dengan gerakan sosialisme dan komunisme di Jerman sejak 1870-an.
Namanya sering muncul dalam laporan surat kabar Manchester Guardian di Kongres Sosialis dan Serikat Buruh Internasional tahunan.
Zetkin dikenal sebagai pemimpin yang memiliki keterampilan dalam berpidato. Pidato Zetkin disebut dapat membangkitkan gairah orang mendengarkannya.
Ia pernah bergabung dengan Partai Komunis Jerman, dan menjabat di Reichstag (dewan legislatif) dari 1920 hingga 1933, saat partai itu dilarang oleh Adolf Hitler.
Baca juga: Presiden Nixon Kunjungi China, Saat AS Berupaya Memecah Komunisme...
Pada 1932, perempuan kelahiran 5 Juli 1857 itu kembali terpilih sebagai anggota Reichstag yang membuatnya menjadi anggota tertua saat itu.
Clara Zetkin meninggal dunia pada 20 Juni 1933. Dalam obituari yang ditulis oleh Manchester Guardian, Zetkin disebut sebagai "nenek komunisme".
Obituari itu menuliskan bahwa harus diakui bahwa Zetkin mempunyai warisan dan kontribusi yang akan terus dikenang, yakni Hari Perempuan Internasional.