KOMPAS.com - Vitamin C diklaim dapat mencegah kehamilan secara alami. Klaim ini disebarkan dalam sebuah video yang diunggah di Facebook.
Seorang perempuan membagikan informasi mengenai cara mencegah kehamilan secara alami, yakni dengan mengonsumsi 500 miligram vitamin C setiap dua jam.
Cara itu diklaim dapat memicu menstruasi sehingga mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.
Video yang diunggah pada 4 Februari 2023 tersebut telah dibagikan ulang lebih dari 100 kali dan ditonton lebih dari 300.000 kali dalam kurun dua minggu.
Sumber video aslinya telah dihapus, tetapi arsipnya dapat dilihat di sini.
Melalui unggahan berbeda, sejumlah akun Facebook seperti ini, ini, ini, dan ini turut menginformasikan cara mencegah kehamilan secara alami.
Salah satu poin yang disebut yakni dengan mengonsumsi suplemen vitamin C.
Dengan mengonsumsi 1.500 mg tablet vitamin C selama 2-3 hari setelah berhubungan seksual, diklaim dapat mencegah kehamilan.
Lantas, bagaimana kebenaran informasi kesehatan yang beredar di media sosial tersebut? Benarkah vitamin C benar-benar terbukti dapat mencegah kehamilan?
Dokter subspesialis keluarga berencana departemen obstetri dan ginekologi Universitas Colorado, Aaron Lazarwitz membantah informasi yang beredar tersebut.
Dilansir USA Today, Jumat (17/2/2023), tidak ada bukti bahwa mengonsumsi vitamin dosis tinggi setelah berhubungan seks tanpa alat pengaman dapat mencegah kehamilan, termasuk vitamin C.
Vitamin C juga tidak dapat memicu siklus menstruasi. Sebaliknya, Lazarwitz mengatakan, suplemen vitamin dosis tinggi dapat membahayakan tubuh.
"Tidak ada vitamin atau suplemen alami yang dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan setelah hubungan seks tanpa kondom, dan orang-orang harus berhati-hati dalam mengonsumsi vitamin atau suplemen dosis tinggi, karena mungkin ada risiko kesehatan jika melakukannya," kata Lazarwitz.
Pendapat lainnya disampaikan Profesor Obstetri dan Ginekologi Universitas Texas Medical Branch, Shannon Clark.
Narasi di media sosial menyebut bahwa vitamin C mengganggu produksi progesteron. Namun menurut Clark, vitamin C justru dapat meningkatkan kadar progesteron, sehingga mengentalkan lapisan rahim dan berpotensi membuatnya lebih mudah menerima sel telur yang telah dibuahi.