Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Dua Jenderal yang Membekingi Ferdy Sambo Ditangkap

Kompas.com - 02/02/2023, 15:15 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang mencium adanya gerakan bawah tanah untuk memengaruhi vonis Ferdy Sambo menjadi perbincangan publik.

Belakangan di media sosial muncul sebuah unggahan yang menyebut dua orang jenderal yang membekingi Sambo berhasil dibekuk.

Namun, setelah diitelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks, sehingga perlu diluruskan informasinya.

Narasi yang beredar

Narasi yang menyebut bahwa dua jenderal bekingan Ferdy Sambo berhasil dibekuk muncul di Facebook. Salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 4 menit 17 detik pada 31 Januari 2023 dengan judul :

Gempar !! 2 Jendral ini Langsung Dibekuk !? Mahfud MD Berhasil Ungkap Mafia Bekingan Sambo

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa dua jenderal yang membekingi Ferdy Sambo ditangkap Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa dua jenderal yang membekingi Ferdy Sambo ditangkap

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, dalam video itu tidak ditemukan informasi bahwa dua jenderal yang membekingi Ferdy Sambo ditangkap.

Video tersebut hanya menampilkan pernyataan dari Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso di Kompas TV ini.

Dalam video itu Sugeng menjelaskan adanya intervensi Sambo dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J.

Menurut Sugeng, sejak Sambo menjadi tersangka, IPW sudah melihat adanya upaya intervensi tersebut. Ia pun mencium adanya indikasi pelobian untuk tidak menjatuhkan hukuman mati kepada Ferdy Sambo.

Di samping itu,  dalam video yang beredar juga terdapat klip yang menampilkan pengacara Bharada E Ronny Tallapesy di acara Kompas Petang pada 20 Januari 2023. Potongan video tersebut dapat dilihat di YouTube Kompas TV ini.

Dalam video tersebut Ronny mengaku, dirinya menyampaikan kepada Bharada E bahwa perjuangan belum selesai setelah jaksa penuntut umum (JPU) menuntut 12 tahun penjara.

Menurut Ronny, tuntutan 12 tahun dari JPU merupakan pukulan yang berat bagi kliennya.
Sehingga ia berharap nantinya hakim memberikan keputusan seadil-adilnya kepada Bharada E. 

Tidak ada pernyataan Ronny terkait beking yang dimiliki Ferdy Sambo.

Adapun narator dalam video yang beredar pun justru hanya membahas tentang adanya dugaan gerakan bawah tanah untuk memengaruhi vonis Sambo seperti yang dikatakan oleh Mahfud MD.

Narator tidak menyingung soal narasi penangkapan dua jenderal yang membekingi Ferdy Sambo.   

Sampai saat ini tidak ditemukan informasi kredibel terkait penangakapan dua jenderal yang disebut membekingi Ferdy Sambo seperti yang terdapat dalam video di media sosial. 

Kesimpulan

Narasi yang menyebut bahwa dua jenderal yang membekingi Ferdy Sambo ditangkap tidak benar atau hoaks.

Dalam video yang beredar tidak ditemukan informasi yang dimaksud tersebut. Video tersebut hanya membahas tentang adanya dugaan gerakan bawah tanah untuk memengaruhi vonis Sambo. 

Sampai saat ini tidak ditemukan informasi kredibel terkait dua jenderal yang membekingi Ferdy Sambo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com