Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Mahfud MD Dipecat hingga Video Demo TKA China

Kompas.com - 30/01/2023, 12:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Penyebar hoaks bekerja dengan cerdik agar unggahan mereka di media sosial diyakini sebagai peristiwa nyata.

Bisa dengan mengedit potongan-potongan video, hingga mengubahnya dengan mode terbalik. Video itu kemudian diunggah dalam konteks yang keliru.

Ada pula hoaks yang disebar melalui pesan berantai, tanpa ada upaya dari penyebarnya untuk mengecek kebenaran pesan tersebut.

Agar mudah membedakan mana hoaks dan bukan, simak rangkuman penelusuran fakta selama sepekan berikut.

Mahfud MD masih jadi Menko Polhukam

Sebuah video di Facebook menarasikan bahwa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dipecat karena mengkritik presiden.

Video berdurasi 9 menit 49 detik itu berisi berbagai cuplikan dari kejadian berbeda.

Ada klip ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Kabinet Indonesia Maju yang tidak serius bekerja akan dicopot, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Ada pula video Mahfud diwawancara perihal politik di Indonesia saat ini penuh dengan transaksional.

Kendati demikian, tidak ada cuplikan yang membuktikan bahwa Mahfud dipecat dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.

Dari penelusuran Kompas.com, Sabtu (28/1/2023), narator dalam video hanya membacakan artikel dari suatu situs berita.

Artikel itu berisi pemberitaan soal Mahfud yang mengkritik pemerintahan Jokowi dan pencitraan politik menuju Pemilu 2024.

Hoaks Megawati usung Ganjar dan Gibran

Pada Rabu (25/1/2023), Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri belum menetapkan calon presiden-calon wakil presiden dari partai tersebut.

Namun, Kompas.com menemukan video hoaks yang menyebut bahwa Megawati telah menetapkan Ganjar dan Gibran sebagai capres dan cawapres.

Sama seperti pola disinformasi pada umumnya, video berdurasi 8 menit 31 detik itu berisi cuplikan yang tidak saling berkaitan.

Salah satunya, video acara silaturahmi akbar Relawan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), pada Sabtu (26/11/2022).

Tidak ada kesesuaian antara judul dan isi video, karena tidak ditemukan informasi soal pengusungan Ganjar dan Gibran.

Ronaldo tidak cetak hattrick saat lawan PSG

Pemain sepak bola Cristiano Ronaldo telah resmi bergabung dengan klub Arab Saudi, Al Nassr.

Pada Jumat (20/1/2023), digelar laga ekshibisi antara Paris Saint-Germain (PSG) melawan tim gabungan Al Nassr dan Al Hilal atau Riyadh All-Stars XI.

Pertandingan dalam rangka Riyadh Season Cup berakhir dengan skor 5-4 yang dimenangkan PSG.

Di media sosial beredar informasi bahwa Ronaldo yang turut berlaga dalam pertandingan itu telah mencetak hattrick atau tiga gol.

Faktanya, Ronaldo mencetak dua gol, pada menit 34 dan 45+6.

Sementara, dua gol lainnya dicetak oleh Jang Hyun-Soo dan Anderson Talisca.

Baca fakta selengkapnya di sini.

Jaksa tidak salah bacakan tuntutan Bharada E

Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah menuntut Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu dengan hukuman 12 tahun penjara.

Di media sosial, beredar video yang mengklaim bahwa jaksa salah membacakan tuntutan terhadap terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau J tersebut.

Faktanya, video itu tidak memuat fakta apapun soal jaksa yang salah membacakan tuntutan.

Video itu hanya berisi cuplikan persidangan, wawancara kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy serta pernyataan pengamat media sosial Rustika Herlambang.

Sementara, narator membacakan artikel dari media online, berisi penjelasan Kapuspenkum Kejagung, I Ketut Sumedana soal pertimbangan status Bharada E sebagai justice collaborator.

Simak fakta lebih lanjut di sini.

Hoaks TKA China unjuk rasa

Pada Sabtu (14/1/2023) terjadi bentrokan di PT GNI, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang mengakibatkan tewasnya tenaga kerja lokal dan asing.

Setelah insiden tersebut, Kompas.com pada Selasa (24/1/2023) menemukan video yang diklaim sebagai unjuk rasa TKA asal China.

Setelah dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto memastikan bahwa video tersebut tidak berkaitan dengan bentrokan di PT GNI.

"Saya konfirmasi ke Kapolres tidak ada kejadian (seperti dalam video) di Morowali Utara," kata Didik, Senin (23/1/2023).

Setelah diamati lebih lanjut, penggunaan masker ganda dan perkataan pengunjuk rasa dalam video, ditemukan bahwa itu adalah demonstrasi pencari suaka asal Afghanistan.

Peristiwa dalam video itu terjadi pada 2 November 2021 di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Peristiwa itu tidak ada kaitannya dengan bentrokan PT GNI.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com