Sayangnya dalam laga perpisahan itu Birmingham harus takluk 3-1 sehingga membuat klub menyelesaikan musim Championship di posisi ke-20, dua peringkat di atas zona degradasi.
Setelah pertandingan itu selesai, Bellingham menghabiskan sekitar 45 menit duduk di lapangan St Andrew. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada rekan satu tim, staf klub dan teman-temannya sebelum bergabung dengan Dortmund.
Ia mengatakan bahwa proses meninggalkan tim masa kecilnya merupakan keputusan yang sulit untuk diambil.
"Saya sangat mencintai klub ini dan saya berjuang untuk menyembunyikan betapa berartinya klub ini bagi saya. Saya hanya berharap para penggemar senang melihat saya bermain. Itu akan selalu mendapat tempat besar di hati saya karena ini adalah klub saya dan klub yang saya dukung, dan itu merupakan hak istimewa," ujar Bellingham.
Bellingham selalu konsisten memakai nomor punggung 22 ketika memperkuat Birmingham City, Borussia Dortmund dan tim nasional Inggris. Pemilihan nomor punggung 22 sendiri bukan tanpa alasan, ada cerita dibaliknya.
Kepala Akademi Birmingham, Mike Dodds, mengungkapkan seperti anak-anak pada umunya ketika masih berusia 13 tahun Bellingham mempunyai keinginan untuk memakai nomor punggung 10.
Namun kemudian Mike Dodds berbicara kepada Bellingham bahwa ia lebih cocok menggunakan nomor punggung 22 karena ia merupakan gelandang serba bisa.
Baca juga: Pindah ke Borussia Dortmund, Nomor Jude Bellingham Dipensiunkan
Bellingham bisa memerankan posisi bertahan (nomor 4), box-to-box (nomor 8), dan juga gelandang serang pencetak gol (nomor 10).
“Dan saya ingat, kami duduk bersamanya dan kami berkata, ‘Kami pikir Anda merugikan diri sendiri, kami pikir Anda bisa melakukan semuanya. Jadi kami pikir Anda bisa menjadi nomor 22’,” kata Mike Dodds kepada Talksport.
Setelah mendapat penjelasan tersebut, mata Bellingham berbinar dan terpikat dengan nomor punggung 22.
Saat melakukan debutnya di Birmingham City, Bellingham pun langsung meminta menggunakan nomor punggung 22. In juga ia katakan ketika bergabung dengan Dortmund.
“Dan sejak usia 13 tahun dan seterusnya, dia telah mempertahankan itu sepanjang waktu dan Anda dapat melihatnya dalam permainannya," ujar Dodds.
“Saya benar-benar berpikir dia bisa melakukan segalanya; Saya pikir tergantung pada kebutuhan taktik permainan, dia bisa bermain di ketiga posisi dan saya pikir itulah yang membuatnya begitu unik," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.