Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus H5N1 Merebak di Sejumlah Negara, Ini Sederet Fakta soal Flu Burung

Kompas.com - 02/12/2022, 22:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Peru mendeklarasikan darurat kesehatan akibat penyebaran virus flu burung H5N1 yang telah membunuh belasan ribu unggas.

Dilansir BBC, lebih dari 5.500 burung pelikan mati dalam beberapa pekan terakhir akibat wabah flu burung di Peru.

Bangkai-bangkai pelikan ditemukan di pantai dan juga di kawasan konservasi. Total, sudah ada lebih dari 13.000 unggas yang menjadi korban dari wabah flu burung di Peru.

Baca juga: Peru Musnahkan 37.000 Unggas karena Flu Burung

Departemen Kesehatan Hewan telah memperingatkan masyarakat untuk tidak menangani burung liar atau bangkainya, dan melaporkan jika menemukan hewan yang mati.

Selain mewabah di Peru, saat ini terjadi gelombang flu burung di Eropa dan Amerika Serikat. Sejumlah besar burung liar mati dan spesies burung laut terkena dampak paling parah.

Flu burung di Ekuador dan Amerika Serikat

Dikutip dari Reuters, flu burung juga tengah mewabah di Ekuador dan Amerika Serikat.

Di Ekuador, wabah flu burung pertama kali terdeteksi pada akhir November 2022 di sebuah peternakan unggas di provinsi Andes, Cotopaxi.

Temuan kasus infeksi virus H5N1 itu membuat otoritas setempat menerapkan tindakan karantina di seluruh area yang berpotensi terinfeksi.

Baca juga: Inggris Raya Umumkan Zona Pencegahan Flu Burung untuk Seluruh Wilayah

Sekitar 180.000 unggas di daerah itu akan disembelih untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas ke wilayah lain.

Sementara di Amerika Serikat, flu burung telah memusnahkan 50,54 juta unggas pada 2022.

Tingginya kerugian itu disebabkan penyakit tersebut membunuh unggas, dan petani terpaksa memusnahkan seluruh ternak untuk menghentikan penyebarannya.

Fakta-fakta soal flu burung

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, flu burung disebabkan oleh sejenis virus influenza. Lebih dari selusin jenis virus penyebab flu burung telah diidentifikasi, termasuk dua varian virus paling baru yang diketahui dapat menginfeksi manusia, yakni H5N1 dan H7N9.

Orang-orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan unggas yang sakit memiliki risiko tinggi tertular flu burung, dan dalam beberapa kasus, flu burung juga dapat berpindah dari satu orang ke orang lain.

Kendati demikian, perlu diingat bahwa tidak ada yang tertular virus flu burung dari makan unggas atau produk unggas yang dimasak dengan benar.

Baca juga: Kasus Flu Burung Ditemukan Lagi di AS, Industri Peternakan Diminta Waspada

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah menerbitkan pedoman pencegahan flu burung, yaitu:

  • Hindari burung liar dan perhatikan mereka hanya dari kejauhan
  • Hindari menyentuh burung yang sakit dan permukaan yang mungkin tertutup kotorannya
  • Gunakan pakaian pelindung dan masker pernapasan khusus jika bekerja dengan burung atau jika pergi ke gedung dengan unggas yang sakit, mati, atau kotoran dari burung yang terinfeksi
  • Jika pernah melakukan kontak dengan unggas yang terinfeksi, perhatikan tanda-tanda infeksi, jika ada, hubungi dokter segera
  • Hindari mengonsumi daging setengah matang atau mentah jika bepergian ke negara lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com