KOMPAS.com - Perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar tidak luput menjadi bahan narasi misinformasi dan disinformasi yang beredar di media sosial. Sebagian hoaks yang beredar memuat narasi terkait umat Islam.
Ini kemungkinan karena turnamen empat tahunan tersebut untuk pertama kalinya diselenggarakan di Timur Tengah, dan di negara yang mayoritas penduduknya muslim.
Informasi keliru yang beredar, misalnya, video sekelompok anak membaca Al Quran yang diklaim terjadi saat upacara pembukaan Piala Dunia 2022 pada 20 November 2022.
Video tersebut memang diambil di salah satu venue Piala Dunia 2022, yaitu Stadion Al Thumama. Namun, pembacaan Al Quran itu dilakukan pada Oktober 2021 dalam rangka peresmian stadion tersebut, bukan pada saat upacara pembukaan Piala Dunia 2022.
Berikut sederet hoaks Piala Dunia 2022 yang memuat narasi terkait umat Islam, yang telah diverifikasi dan dibantah oleh Tim Cek Fakta Kompas.com.
Video sekelompok anak membaca Al Quran saat upacara pembukaan Piala Dunia Qatar 2022 beredar di media sosial setelah acara tersebut digelar.
Salah satu narasi yang dibagikan berbunyi, Pembacaan Ayat Suci Al Quran Saat Opening Ceremoni piala dunia Qatar 2022.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa video tersebut ditempatkan dalam konteks keliru. Konteks keliru ini menimbulkan misinformasi hingga hoaks.
Video tersebut memang diambil di salah satu venue Piala Dunia 2022, tepatnya di Stadion Al Thumama. Namun, pembacaan Al Quran oleh sekelompok anak itu dilakukan pada Oktober 2021 untuk peresmian stadion tersebut, bukan untuk upacara pembukaan Piala Dunia 2022.
Adapun upacara pembukaan Piala Dunia 2022 dilakukan di Stadion Al Bayt pada 20 November 2022. Acara itu dihiasi lantunan ayat suci Al Quran yang dibacakan oleh Ghanim Al Muftah.
Sebuah video menampilkan sekelompok orang melakukan shalat berjemaah di sebuah lapangan sepak bola beredar di media sosial.
Video itu dinarasikan sebagai shalat berjemaah saat Piala Dunia 2022 di Qatar, dengan narasi yang berbunyi, Adzan dan shalat berjamaah bergema di Piala Dunia 2022.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa shalat berjemaah dalam video tersebut dilakukan di Stadion Kazan, Rusia pada Juni 2016.
Video itu diambil ketika ada acara buka puasa bersama Partai Republik, yang dihadiri sejumlah duta besar negara-negara Islam dan perwakilan pimpinan Tatarstan.
Video itu tidak ada kaitannya dengan perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar.