Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

[HOAKS] Australia Jatuhkan Puluhan Bom ke Wilayah Indonesia

Kompas.com - 30/11/2022, 12:05 WIB
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penulis Tim Cek Fakta
|
EditorTim Cek Fakta
hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial Facebook mengeklaim Australia telah menjatuhkan puluhan bom di wilayah Indonesia.

Tindakan tersebut dilakukan untuk memberikan peringatan kepada Indonesia dan sekutunya.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut memuat informasi menyesatkan atau hoaks.

Konten yang beredar

Konten yang mengeklaim Australia telah menjatuhkan puluhan bom di wilayah Indonesia dibagikan di Facebook oleh akun ini pada Selasa (29/11/2022).

Berikut narasi yang dibagikan:

HANYA DALAM HITUNGAN DETIK, PULUHAN BOM AUSTRALIA SUKSES BIKIN WILAYAH NKRI JADI BEGINI !!

Narasi itu disertai sebuah video berdurasi 8 menit dan telah mendapatkan lebih dari 109.000 tayangan.

"Australia memberi pernyataan soal insiden pembuangan bom oleh jet tempurnya di perairan Indonesia. Australia menegaskan, hal itu sengaja dilakukan di wilayah konflik demi memberi peringatan terhadap Indonesia dan sekutunya," demikian petikan narasi yang dibacakan narator.

Hoaks, Australia jatuhkan puluhan bom ke wilayah IndonesiaScreenshot Hoaks, Australia jatuhkan puluhan bom ke wilayah Indonesia

Penelusuran Kompas.com

Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa narasi yang dibacakan narator video identik dengan berita Detik.com, 22 Juli 2013.

Berita tersebut berjudul "AS Jatuhkan Bom Dekat Great Barrier Reef Demi Hindari Kapal Sipil".

Berikut kutipan berita dari Detik.com:

Pihak militer Amerika Serikat memberi pernyataan soal insiden pembuangan bom oleh dua jet tempurnya di perairan Australia. AS menegaskan, hal itu sengaja dilakukan di area Great Barrier Reef demi menghindari kapal milik sipil yang ada di wilayah penjatuhan awal.

Berita asli tersebut diubah sedemikian rupa menjadi seperti ini:

Australia memberi pernyataan soal insiden pembuangan bom oleh jet tempurnya di perairan Indonesia. Australia menegaskan, hal itu sengaja dilakukan di wilayah konflik demi memberi peringatan terhadap Indonesia dan sekutunya.

Terlihat bahwa berita asli dari Detik.com dicatut dan digunakan untuk membangun narasi menyesatkan tentang Australia menjatuhkan puluhan bom ke wilayah Indonesia.

Tidak ada konflik Indonesia-Australia

Isu konflik antara Indonesia-Australia merebak di media sosial. Kebanyakan isu ini secara keliru mengeklaim bahwa Australia merebut kawasan Pulau Pasir.

Adapun Pulau Pasir merupakan bagian dari Kepulauan Ashmore dan Cartier yang terletak di Samudra Hindia. Pulau ini dimiliki Australia sejak hampir satu abad lalu.

Pulau Pasir berjarak sekitar 320 kilometer dari lepas pantai barat laut Australia dan 170 kilometer di sebelah selatan Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Kamis (3/11/2022), Eropa mencatat bahwa pulau ini ditemukan oleh Samuel Ashmore pada 11 Juni 1811.

Pada 1850-an, wilayah ini belum diklaim oleh negara mana pun dan menjadi tujuan kapal penangkap paus milik Amerika.

Pada 1947, ada nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani Australia dan Indonesia yang menyepakati bahwa Pulau Pasir adalah milik Australia.

Dengan demikian tidak terjadi konflik antara Indonesia dan Australia terkait Pulau Pasir.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten Facebook yang mengeklaim Australia telah menjatuhkan puluhan bom ke wilayah Indonesia adalah hoaks.

Narasi konten tersebut mencatut berita dari Detik.com, 22 Juli 2013, dan mengubahnya untuk membangun narasi menyesatkan.

Berita asli dari Detik.com berisi penjelasan militer Amerika Serikat terkait insiden pembuangan bom oleh jet tempur mereka di perairan Australia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[HOAKS] Sri Mulyani Seret Luhut dalam Polemik Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun

[HOAKS] Sri Mulyani Seret Luhut dalam Polemik Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun

Hoaks atau Fakta
Situs Internet Archive Digugat atas Dugaan Pembajakan Buku

Situs Internet Archive Digugat atas Dugaan Pembajakan Buku

Data dan Fakta
[HOAKS] Prabowo dan Ganjar Resmi Jadi Capres-Cawapres pada 17 Maret

[HOAKS] Prabowo dan Ganjar Resmi Jadi Capres-Cawapres pada 17 Maret

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Anies Baswedan Ditetapkan Tersangka Korupsi Formula E

[HOAKS] Anies Baswedan Ditetapkan Tersangka Korupsi Formula E

Hoaks atau Fakta
Awal Terbentuknya Comic-Con di San Diego, Panggung bagi Pencinta Komik

Awal Terbentuknya Comic-Con di San Diego, Panggung bagi Pencinta Komik

Sejarah dan Fakta
Pemilih Perempuan Berpotensi Dongkrak Suara pada Pemilu 2024

Pemilih Perempuan Berpotensi Dongkrak Suara pada Pemilu 2024

Data dan Fakta
[HOAKS] Bupati Sebut Fadli Zon sebagai Aktor Pelarangan Natal di Lebak

[HOAKS] Bupati Sebut Fadli Zon sebagai Aktor Pelarangan Natal di Lebak

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Bharada E Dilarikan ke RS karena Kondisinya Kritis

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Bharada E Dilarikan ke RS karena Kondisinya Kritis

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tangkal Hoaks Kesehatan, Pentingnya Literasi Kesehatan Digital

INFOGRAFIK: Tangkal Hoaks Kesehatan, Pentingnya Literasi Kesehatan Digital

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Mencatut Sri Mulyani...

Beragam Informasi Keliru Mencatut Sri Mulyani...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks, Banding Ferdy Sambo Ditolak dan Segera Dieksekusi

[VIDEO] Hoaks, Banding Ferdy Sambo Ditolak dan Segera Dieksekusi

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks, Mario Dandy Ditembak karena Kabur Saat Rekonstruksi

[VIDEO] Hoaks, Mario Dandy Ditembak karena Kabur Saat Rekonstruksi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jenazah Saddam Hussein Masih Utuh Setelah Bertahun-tahun

[HOAKS] Jenazah Saddam Hussein Masih Utuh Setelah Bertahun-tahun

Hoaks atau Fakta
Medsos Penuh Keterbelahan, Media Massa Diminta Menjembatani Perbedaan

Medsos Penuh Keterbelahan, Media Massa Diminta Menjembatani Perbedaan

Data dan Fakta
Laporan Kebahagiaan Dunia 2023, Indonesia Berada di Urutan ke-84

Laporan Kebahagiaan Dunia 2023, Indonesia Berada di Urutan ke-84

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke