KOMPAS.com - Pembunuh berantai Jack the Ripper tercatat dalam sejarah sebagai kriminal kejam yang pernah menghantui Inggris.
Antara Agustus hingga November 1888, dia membunuh sedikitnya lima orang perempuan. Para korbannya adalah pekerja seks komersial (PSK).
Mereka ditemukan tewas di atau dekat distrik Whitechapel yang berada di East End, London. Hingga saat ini, Jack the Ripper tidak pernah teridentifikasi atau tertangkap.
Korban terakhirnya adalah Mary Jane Kelly, seorang PSK yang ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh termutilasi pada 9 November 1888.
Identitas korban terakhir Jack the Ripper sama misteriusnya dengan sang pembunuh berantai. Tidak banyak yang diketahui tentang perempuan itu, dan informasi yang ada sulit diverifikasi.
Sebagian besar informasi tentang latar belakang Mary Jane Kelly berasal dari Joseph Barnett, kekasih terakhirnya. Kisah Barnett tentang kehidupan Kelly berasal dari apa yang Mary katakan kepadanya secara langsung.
Baca juga: Tewasnya Mary Ann Nichols, Awali Pembunuhan Berantai Jack the Ripper
Namun berdasarkan berbagai alias yang dia gunakan (Ginger, Black Mary, Fair Emma) dan kurangnya catatan terdokumentasi, cerita Kelly kurang bisa diverifikasi.
Menurut Barnett, Kelly lahir di Limerick, Irlandia sekitar tahun 1863 dan menikah dengan seorang pria dengan nama belakang Davies atau Davis pada usia 16 tahun.
Kelly mengatakan bahwa mantan suaminya tewas dalam kecelakaan pertambangan. Namun, tidak ada catatan pernikahan yang dapat membuktikan kebenaran cerita ini.
Kelly kemudian pindah ke Cardiff dan tinggal dengan sepupunya, di mana dia mulai menjajakan dirinya di jalanan. Barnett mengatakan, Kelly pindah ke London pada 1884 dan bekerja di sebuah rumah bordil kelas atas.
Namun untuk beberapa alasan yang tidak jelas, Kelly akhirnya terdampar di East End London.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Jack the Ripper, Sosok Pembunuh Misterius Abad ke-19
Di tempat itu Kelly diduga tinggal bersama suami orang. Selama beberapa tahun ia tinggal bersama pria tersebut, lalu meninggalkannya untuk tinggal bersama pria lain.
Pada 1886, Kelly disebut tinggal di sebuah rumah penginapan (rumah murah di mana banyak orang biasanya berbagi kamar dan ruang bersama) di Spitalfields ketika dia bertemu Barnett.
Kelly hanya bertemu Barnett dua kali sebelum keduanya memutuskan untuk tinggal bersama. Mereka diusir dari tempat pertama karena tidak membayar sewa dan mabuk-mabukan.
Keduanya akhirnya pindah ke sebuah kamar di Dorset Street, yang disebut 13 Miller's Court. Kamar itu kotor dan lembab, dengan jendela tertutup dan pintu yang digembok.
Kisah hidup Kelly setelah pindah ke Dorset Street menjadi lebih suram. Dia disebut tidak lagi menjajakan dirinya, tetapi ketika Barnett kehilangan pekerjaan, dia kembali melakukannya.
Ketika Kelly ingin berbagi kamar dengan sesama PSK, dia bertengkar dengan Barnett, yang kemudian meninggalkannya.
Meski demikian, Barnett masih sering mengunjungi Kelly dan bahkan bertemu dengannya pada malam sebelum kematiannya.
Baca juga: Deretan Film tentang Jack The Ripper yang Melegenda
Barnett mengatakan dia tidak tinggal lama, dan pergi sekitar jam 8 malam. Keberadaan Kelly selama sisa malam itu sebagian besar tidak diketahui.
Beberapa mengatakan Kelly mabuk-mabukan dengan PSK lain sekitar pukul 11 malam, sementara seorang tetangga mengaku melihatnya dengan seorang pria pendek berusia tiga puluhan, dan yang lain mengatakan Kelly terdengar bernyanyi pada dini hari.
Sebelum tengah hari pada 9 November 1888, pemilik rumah Kelly mengirim asistennya untuk menagih uang sewa. Ketika dia mengetuk pintu, Kelly tidak menjawab.
Saat mengintip melalui jendela, asisten itu melihat tubuh Kelly bersimbah darah dan termutilasi. Polisi yang datang kemudian mendobrak pintu, dan mengidentifikasi Kelly sebagai korban lain dari pembunuh berantai Jack the Ripper.
Jack the Ripper diduga bertanggung jawab atas banyak kasus pembunuhan yang terjadi di Inggris antara 1888 dan 1892. Namun polisi hanya berhasil mengidentifikasi lima kasus, semuanya dilakukan pada 1888, yang mengarah ke Jack the Ripper.
Kelima korban itu adalah Mary Ann Nichols (ditemukan pada 31 Agustus), Annie Chapman (ditemukan pada 8 September), Elizabeth Stride (ditemukan 30 September), Catherine (Kate) Eddowes (ditemukan pada 30 September), dan Mary Jane Kelly (ditemukan pada 9 November).
Menurut asumsi umum saat itu, semua korban adalah PSK dan semuanya kecuali satu dari mereka, Kelly, dibunuh saat menjajakan diri di jalan. Namun, sejarawan sosial Inggris Hallie Rubenhold berpendapat bahwa asumsi tersebut keliru.
Dalam bukunya, Rubenhold mengatakan bahwa Nichols, Chapman, dan Eddowes bukanlah PSK. Sedangkan Stride disebut terpaksa menjajakan dirinya sesekali karena kemiskinan, dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia sedang menjajakan dirinya ketika dibunuh.
Satu-satunya korban yang dapat diverifikasi sebagai PSK adalah Kelly. Dalam pandangan Rubenhold, anggapan bahwa Jack the Ripper adalah pembunuh PSK adalah konsekuensi dari prasangka misoginis dan bias kelas yang menjadi lekat dengan era Victoria.
Infografik: Pembunuhan
Terlepas dari hal tersebut, polisi berhasil mengidentifikasi kesamaan pola pada kelima korban pembunuhan sadis Jack the Ripper.
Dalam setiap kejadian, kondisi korban terlihat dalam keadaan mengenaskan. Korban dibunuh dengan cara yang memperlihatkan bahwa si pembunuh setidaknya memiliki pengetahuan tentang anatomi manusia.
Pada suatu kesempatan, setengah dari ginjal manusia yang mungkin diambil dari seorang korban, dikirim ke polisi. Diduga yang mengirim merupakan Jack the Ripper.
Pihak berwenang juga menerima serangkaian surat kaleng dari seseorang yang menyebut dirinya Jack the Ripper dan mengaku sebagai pembunuh yang bertanggung jawab atas serangkaian kejahatan keji tersebut.
Polisi berupaya keras untuk mengidentifikasi dan menjebak si pembunuh, tetapi semuanya sia-sia. Kegagalan untuk menangkap pembunuh berantai ini menimbulkan kemarahan publik dan membuat komisaris polisi London pada saat itu mengundurkan diri.
Hingga saat ini, identitas Jack the Ripper tidak pernah terungkap dan pembunuh berantai yang meneror London pada 1888 tidak pernah tertangkap.
Mary Jane Kelly yang berusia sekitar 25 tahun ketika ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan menjadi korban terakhir dari Jack the Ripper.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.