Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Mengapa Donald Trump Meninggal Dunia Trending di Twitter?

Kompas.com - 02/11/2022, 16:32 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Pada Selasa (1/11/2022) muncul trending yang memuat informasi menyesatkan di Twitter.

Tagar #TrumpIsDead atau Trump meninggal bermunculan dan berada di urutan teratas daftar trending Twitter di Amerika Serikat (AS).

Trend24 mencatat bahwa tagar tersebut menduduki peringkat ke-9 dengan sekitar 13 ribu twit dalam tiga jam.

Penting untuk diketahui bahwa tagar tersebut memuat informasi menyesatkan. Meski belum ada tanggapan langsung dari mantan Presiden AS Donald Trump, tetapi tidak ada pemberitaan yang membuktikan mengenai kematiannya.

Hoaks yang beredar

Dilansir dari Snopes, Selasa (1/11/2022), seorang pengguna Twitter mengungkap bahwa naiknya tagar itu merupakan upaya untuk menguji Elon Musk.

Sebagai informasi, Elon telah resmi membeli dan mengambil alih Twitter. Ia memecat beberapa petinggi Twitter, kemudian berencana mengubah kebijakan platform tersebut.

Tagar itu muncul kemungkinan besar untuk menguji seberapa jauh informasi menyesatkan dapat bertahan di Twitter.

Twit-twit itu seolah menguji apakah tagar menyesatkan diizinkan atau tidak di bawah kendali Elon Musk.

Selain itu, ditemukan pula tangkapan layar pemberitaan CNN dengan judul yang menyatakan bahwa Donald Trump meninggal di usia 76. Tangkapan layar itu adalah hoaks.

Tidak ada pemberitaan CNN mengenai kematian Trump. Itu adalah gambar yang telah direkayasa secara digital.

Soal pemilik baru Twitter

Misinformasi dan disinformasi di media sosial merupakan masalah yang dihadapi di berbagai platform, termasuk Twitter.

Sebaran informasi menyesatkan telah ada di Twitter, bahkan sebelum Elon Musk memutuskan membeli Twitter. Namun, pengguna menuding ada kebijakan moderasi yang diduga longgar.

Dilansir dari The Altantic, Selasa (1/11/2022), Elon dan Yoel Roth, kepala keamanan lama Twitter, mengatakan bahwa kebijakan konten situs tidak berubah.

Belakangan, Twitter berusaha untuk mengatasi misinformasi di platformnya dengan Birdwatch, wadah yang dikelola oleh sukarelawan pemeriksa fakta dengan tujuan memberi konteks pada informasi menyesatkan.

Contohnya ketika video palsu mantan Presiden Barack Obama yang diejek di rapat umum Wisconsin menjadi viral, Birdwatch dengan cepat melabelinya sebagai informasi menyesatkan. Meskipun tindakan ini tidak menghentikan penyebarannya.

Terlepas dari siapa pemiliknya, Twitter belum banyak berubah. Struktur platform masih mampu mendorong fabrikasi.

Sebagian besar pengguna dengan tujuan politik tidak menggunakan Twitter untuk membentuk opini dan mencari informasi.

Mereka menggunakannya untuk mempromosikan pendapat mereka dan mendapatkan validas. Demikian pula, sebagian besar akun yang menghasilkan konten yang disukai banyak orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com