KOMPAS.com - Ach Fuadaily Romli dengan motor bebeknya keluar dari halaman Sekolah Dasar Merak Filial SD Negeri 1 Sumberwaru, di Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Dia bagian dari pendiri sekolah itu pada 2004 dan menduduki dewan guru sampai sekarang. SD itu satu-satunya sekolah di enklave Dusun Merak, dalam Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur.
Dua tahun pertama kegiatan belajar dulu digelar di rumah warga, kemudian mendapat pinjaman gedung menganggur untuk dijadikan sekolah.
Fuadaily melaju diikuti kepulan debu di jalan tanah yang lebarnya sekitar 3 meter. Di kanan dan kirinya berjajar rumah bertembok dengan panel surya di atas atap.
Kepada Kompas.com, Fuadaily mengatakan tahun ini sekolahnya memiliki sekitar 70 siswa dan lima guru.
Baca juga: Cerita Siami, Perajin Kain Tenun Osing Terakhir di Banyuwangi...
Sekolah memiliki lima ruang kelas dan satu ruang kesenian. Dengan keterbatasan itu, siswa kelas 2 dan 3, serta kelas 4 dan 5 digabung menggunakan pengajaran kurikulum kelas gabungan.
"Kalau di musim penghujan, siswa biasanya bermukim di saudara yang dekat sekolah. Karena kan dari transportasinya kan kalau musim hujan agak sulit," kata Fuadaily, Senin (24/10/2022).
Dusun Merak memiliki sejumlah titik fasilitas dan permukiman petani, peternak, serta nelayan, yang posisinya dekat pantai utara TN Baluran.
Dari barat ke timur, titik-titik itu adalah Bilik, Merak, Beduri, Batok, Air Karang, Sirisik, Demang, Lempuyang, Sirondo, Simacan, dan Balanan.
Jalan dari Dusun Karang Tekok, Desa Sumberwaru, pintu masuk ke Dusun Merak, sepanjang 10 kilometer, masih berupa tanah yang tidak mungkin dilalui kendaraan saat hujan. Terlebih jalan menuju Balanan.
Namun, kini tengah dibangun jalan penghubung antara Dusun Karang Tekok dan Merak yang bertujuan membuka akses ke wilayah yang sebelumnya enklave itu.
Baca juga: Melihat Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur