Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Benarkah Konsumsi Mecin Tidak Berbahaya bagi Kesehatan?

Kompas.com - 24/10/2022, 09:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com -Sebuah video beredar di Facebook dengan narasi yang menyebutkan mecin atau monosodium glutamat tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.

Video itu juga disertai klip yang menggambarkan proses pembuatan mecin di pabrik.

Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada beberapa hal yang perlu diluruskan dari klaim mecin tidak berbahaya pada kesehatan.

Narasi yang beredar

Video yang beredar di Facebook itu memperlihatkan proses pembuatan mecin dari bahan baku, pengolahan, sampai pengepakan produk.

Disebutkan bahwa proses itu memanfaatkan bahan mentah tebu dan singkong, kemudian diproses dengan baik sehingga mecin yang dijual di pasaran tidak berbahaya.

"Generasi micin wajib lihat inilah proses pembuatan micin ternyata gak berbahaya," demikian tulisan dalam video tersebut.

Video lebih lengkap bisa ditonton di sini.

Narator dalam video juga mengatakan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan ambang batas aman konsumsi MSG atau mecin, yakni 120 mg per kg berat badan per hari.

Benarkah klaim mecin tidak berbahaya bagi kesehatan?

Berdasarkan keterangan situs resmi produsen mecin, bahan dasar pembuatan produk mereka di Indonesia adalah tetes tebu dan singkong.

Sari tetes tebu atau tepung tapioka dari singkong mereka fermentasi menggunakan mikroba sebagaimana proses pembuatan kecap, keju atau tape.

Kemudian, Universitas Airlangga (Unair) menyebutkan bahwa ketentuan dari WHO maupun Badan Pangan Dunia (FAO) menyatakan konsumsi MSG diperbolehkan sebanyak 120 mg per kilogram berat badan per hari.

Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini menyatakan bahwa belum ada bukti bahwa mengonsumsi MSG atau mecin berbahaya bagi tubuh jika sesuai ketentuan dan tidak melewati batas.

Dengan demikian, sampai saat ini konsumsi dan penjualan mecin tidak dilarang di Indonesia.

Meskipun tidak tergolong racun, orang-orang tertentu yang tidak cocok mungkin merasakan dampak tidak nyaman saat mengonsumsi mecin.

Meskipun begitu Badan POM menyatakan bahwa efek konsumsi mecin, termasuk jika dalam jumlah berlebih, membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Selain itu, penggunaan kaldu sapi, kecap, aneka bahan herbal pengganti dan geram bisa menjadi alternatif yang lebih aman dari alergi terhadap mecin.

Badan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) juga memasukkan MSG atau mecin dalam kelompok bahan makanan, dan dianggap relatif aman.

Akan tetapi, Mayo Clinic menyatakan bahwa saat ini ada sejumlah orang yang merasakan terdampak mecin setelah mengonsumsinya.

Mayo Clinic menyebutnya "MSG symptom complex", sehingga sejumlah orang akan merasakan pusing, muka merah, detak jantung berasa lebih cepat, dada terasa nyeri, mual, dan lemas.

Namun, sejauh ini belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa MSG menyebabkan gejala tersebut.

Secara umum mecin memang termasuk bahan makanan yang aman. Namun, orang tertentu yang tidak cocok atau alergi akan merasakan dampak buruk setelah mengonsumsinya.

Sehingga, perlu diperhatikan batas aman dalam mengonsumsi mecin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com