Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Peringatan Kematian Mendadak Efek Samping Vaksin Covid-19

Kompas.com - 28/09/2022, 19:38 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial, beredar poster berisi soal efek vaksin Covid-19 yang menyebut kematian mendadak sebagai salah satu daftarnya.

Poster itu diterjemahkan melalui Google Lens, di mana tercatut nama Otoritas Regulasi Produk Kesehatan Irlandia (HPRA).

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

HPRA tidak pernah membuat poster tersebut.

Narasi yang beredar

Poster peringatan kematian mendadak akibat efek samping vaksin Covid-19, disebarkan oleh akun Facebook ini pada Senin (26/9/2022).

"Gak kira2 yah efek sampingnya! Auto pindah alam dah, Na'udzubillahi min dzalik.." tulisnya.

Berikut narasi pada poster berwarna kuning tersebut:

Virus corona (Covid-19

Penerima Vaksinasi
Kepada semua yang telah maju untuk menerima vaksinasi Covid-19, terima kasih telah memainkan peran Anda dalam menjaga keamanan komunitas kami. Efek samping yang langka kini menjadi perhatian kami. Efek samping vaksin antara lain:

>Sakit kepala
>Ketidakteraturan menstruasi
>Bell's Palsy
>Pembekuan darah
>Serangan Jantung dan Stroke
>Kematian mendadak

Silakan laporkan efek samping vaksin apa pun ke Health Prouducts Regulatory Authority www.hpra.ie dan konsultasikan dengan dokter umum Anda.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (26/9/2022), soal poster peringatan kematian mendadak akibat efek samping vaksin Covid-19.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (26/9/2022), soal poster peringatan kematian mendadak akibat efek samping vaksin Covid-19.
Penelusuran Kompas.com

Pada poster tersebut, tertera "Health Prouducts Regulatory Authority" disertai alamat website lembaga tersebut.

Kompas.com mengecek website HPRA dan menuju laman peringatan misinformasi.

Melalui laman resminya, HPRA menjelaskan, pihaknya tidak pernah membuat poster tersebut.

"HPRA tidak memproduksi poster vaksinasi Covid-19. Setiap poster vaksinasi Covid-19 yang beredar – baik di media cetak atau melalui media sosial – yang digambarkan berasal dari HPRA kemungkinan besar dipalsukan dan mengandung informasi palsu atau menyesatkan," tulisnya.

Poster serupa ternyata telah beredar setidaknya sejak tahun lalu. Snopes pada 9 November 2021 menemukan poster aslinya sebelum diterjemahkan menggunakan Google Lens.

Sebagai informasi, vaksin Covid-19 telah terbukti aman dan efektif menurunkan angka kasus sehingga situasi pandemi semakin hari semakin membaik.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan, efek samping serius setelah vaksin Covid-19 sangat jarang terjadi.

Sementara, masalah kesehatan jangka panjang juga tidak mungkin terjadi setelah vaksinasi apa pun, termasuk vaksinasi Covid-19.

Efek samping yang paling sering dilaporkan dari vaksin Covid-19, yakni nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening di lengan yang disuntik, mual, muntah, dan demam.

Sebagai informasi, baik FDA, CDC, maupun HPRA tidak mencantumkan Bell's palsy sebagai efek samping yang umum.

Bell's palsy memang sempat terjadi pada sejumlah kecil orang selama uji klinis vaksin. Setelah melalui serangkaian uji klinis sebelum produksi, hingga pengujian ulang di berbagai negara, vaksin Covid-19 dinyatakan aman.

Kesimpulan

Poster peringatan kematian mendadak akibat efek samping vaksin Covid-19 adalah hoaks.

HPRA tidak pernah membuat poster kuning berisi daftar efek samping vaksin Covid-19.

Vaksin Covid-19 yang telah melalui uji klinis dan didistribusikan secara legal terbukti aman dan efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com