Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Prabowo Meminta Maaf ke Jokowi karena Menjadi Tersangka KPK

Kompas.com - 17/09/2022, 13:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial muncul unggahan dengan narasi yang menyatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Beredar sebuah video yang mengeklaim bahwa Probowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo setelah ditetapkan menjadi tersangka.

Namun setelah ditelusuri, informasi yang disampaikan dalam narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi tentang Prabowo Subianto meminta maaf kepada Jokowi karena menjadi tersangka KPK dibagikan oleh akun Facebook ini.

Di awal video ditampilkan seorang reporter televisi yang menyebutkan bahwa Prabowo ditangkap di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Dalam keterangannya akun tersebut menulis:

Ditetapkan Jadi Tersangka, Menhan PRABOWO SUBIANTO, Minta Maaf ke Jokowi,: "Maaf Sudah Khianati Kepercayaan

Hoaks Prabowo jadi tersangka KPKTangkap layar dari Facebook.com Hoaks Prabowo jadi tersangka KPK

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri di Google informasi tentang Prabowo Subianto ditangkap KPK dan meminta maaf kepada Jokowi. Hasilnya, tidak ditemukan informasi yang kredibel tentang narasi tersebut. 

Setelah ditelusuri, sejumlah klip dalam video yang beredar justru membahas tentang ditangkapnya Edhy Prabowo, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan.

Edhy Prabowo ditangkap KPK karena menerima suap terkait izin ekspor benih lobster pada tahun 2020 lalu.

Klip video yang menampilkan seorang reporter melaporkan secara langsung kasus penangkapan Edhy Prabowo dari Gedung KPK identik dengan yang ada di CNBC Indonesia ini.

Diketahui video aslinya telah diedit sehingga seolah-olah yang ditangkap adalah Prabowo Subianto.

Di samping itu, dalam video tersebut juga ditampilkan tanggapan Jokowi tentang penangkapan Edhy Prabowo seperti yang diberitakan Kompas TV ini.

Jokowi mengatakan menghormati proses hukum yang berjalan di KPK dan mendukung upaya pemberantasan korupsi.

Sementara itu sejumlah klip video lainnya juga terkait dengan penangkatan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo oleh KPK dan tidak terkait dengan Prabowo Subianto yang ditangkap KPK. 

Dilansir dari Kompas.com, setelah ditetapkan menjadi tersangka, Edhy Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden JokoWI dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Pertama saya minta maaf kepada Bapak Presiden saya sudah mengkhianati kepercayaan beliau kepada saya. Minta maaf kepada Pak Prabowo Subianto, guru saya, mentor yang sudah mengajarkan banyak hal," kata Edhy Prabowo Kamis (26/11/2020).

Pada kesempatan itu Edhy Prabowo juga menyatakan akan segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Kesimpulan

Narasi tentang Prabowo Subianto meminta maaf kepada Jokowi karena menjadi tersangka KPK tidak benar atau hoaks.

Dalam video yang beredar tersebut yang ditangkap KPK dan meminta maaf kepada Jokowi adalah Edhy Prabowo, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga kader Partai Gerindra. 

Edhy Prabowo ditangkap KPK karena menerima suap terkait izin ekspor benih lobster pada tahun 2020 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com