[HOAKS] Link Subsidi PT Pos Indonesia

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Tautan atau link mengatasnamakan PT Pos Indonesia beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan.

Tautan itu menawarkan subsidi pemerintah sebesar Rp 4 juta dengan mengisi kuisioner terlebih dahulu.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

PT Pos Indonesia tidak pernah memberikan subsidi seperti disebutkan dalam tautan.

Narasi yang beredar

Tautan yang menawarkan subsidi pemerintah mengatasnamakan PT Pos Indonesia, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

Berikut teks yang tertera pada thumbnail:

Pos Indonesia National government subsidies!
Every citizen can enjoy government subsidies!

Ketika diklik, terdapat laman berwarna oranye dengan logo PT Pos Indonesia bertuliskan berikut:

Through the questionnaire, you will have a chance to get 4000000 Rupiah

akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (12/9/2022), soal tautan yang menawarkan subsidi pemerintah mengatasnamakan PT Pos Indonesia.

Penelusuran Kompas.com

Tautan mengatasnamakan PT Pos Indonesia yang menawarkan subsidi dari pemerintah merupakan hoaks.

PT Pos Indonesia melalui akun Instagram-nya, @posindonesia.ig, memastikan tautan yang beredar itu adalah tindakan penipuan.

"Belakangan ini banyak beredar link hoax menggunakan nama Pos Indonesia untuk memberikan hadiah yang sebenarnya itu merupakan tindakan penipuan," tulisnya.

Pihak PT Pos Indonesia meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap sebaran tautan tersebut.

Informasi resmi PT Pos Indonesia tersedia di situs website dengan alamat di www.posindonesia.co.id.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Official Account Pos Indonesia (@posindonesia.ig)

Kesimpulan

Tautan yang menawarkan subsidi pemerintah mengatasnamakan PT Pos Indonesia merupakan hoaks.

PT Pos Indonesia memastikan tauan tersebut merupakan tindak penipuan. Masyarakat diminta untuk berhati-hati.