KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan berbagai wahana dalam misi mengeksplorasi luar angkasa.
Salah satu misi yang dianggap berhasil dalam menjalankan eksplorasi luar angkasa NASA adalah Voyager.
Wahana luar angkasa tanpa awak Voyager 1 diluncurkan pada 5 September 1977, sedangkan Voyager 2 diluncurkan pada 20 Agustus 1977.
Adapun Voyager 1 telah keluar dari tata surya atau memasuki ruang antarbintang pada 25 Agustus 2012, demikian juga Voyager 2.
Baca juga: NASA Siapkan Artemis I untuk Misi Eksplorasi Bulan, Ini Bedanya dengan Apollo
Misi perjalanan antarbintang inilah yang akan membawa mereka terus bertualang hingga 300 tahun lamanya.
Dilansir dari situs resmi Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), ada enam fakta terkait Voyager 1 dalam menjelajah dan merekam kondisi antariksa dan mengirimkan cerita dari bumi ke luar angkasa.
Berikut paparannya
Meskipun diproyeksikan melakukan perjalanan hingga jauh di luar tata surya, misi utama Voyager 1 sebetulnya untuk mengambil citra di planet Jupiter dan di cincin Saturnus.
Voyager 1 mengambil gambar seperti planet berpita cerah yang merupakan Jupiter pada Januari 1979, dan terus mendokumentasikan planet sesuai jangkauannya.
Baca juga: Kisah Voyager 1, Wahana Antariksa Tertua yang Masih Kirim Data Jelang Kematiannya
Hasilnya, hingga April 1979 Voyager 1 mengirim 19.000 gambar yang lebih bagus dari foto-foto yang diambil dari bumi, juga berbagai pengukuran ilmiah planet terbesar dalam tata surya itu.
Pada 5 Maret 1979, Voyager 1 sampai di titik terdekatnya dengan Jupiter, kemudian melanjutkan perjalanan sampai titik terdekat Saturnus pada 12 November 1980.
Pada 25 Agustus 2012, Voyager 1 menjadi perangkat buatan manusia pertama yang melewati batas heliopause, keluar tata surya dan memasuki ruang antarbintang.
Kemudian nanti menyusul Voyager 2, Pioneer 10 dan Pioneer 11. Voyager 1 juga berhasil memotret tata surya dari luar dalam perjalannya, yang simulasi secara real-time bisa disaksikan di sini.