KOMPAS.com - Pada 25 tahun lalu, Lady Diana Spencer meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Paris, Perancis.
Pada 31 Agustus 1997, perempuan yang pernah menjabat sebagai Princess of Wales dan kerap disapa Putri Diana ini mengalami kecelakaan di terowongan jembatan Alma di Paris.
Kematiannya menjadi sorotan dunia dan membawa duka bagi banyak orang, terutama warga Inggris.
Simpang-siur soal penyebab kecelakaannya pun diperbincangkan, bahkan hingga puluhan tahun kemudian. Banyak yang mengaitkan kematian Putri Diana dengan konspirasi tertentu.
Salah satunya seperti yang ditemukan dalam artikel di situs web Your News Wire pada 19 Juni 2017.
Artikel itu menulis tentang seorang pensiunan agen MI5 berusia 80 tahun, John Hopkins, yang membuat serangkaian pengakuan mencengangkan sejak keluar dari sebuah rumah sakit di London.
Hopkins mengeklaim telah terlibat dalam 23 pembunuhan untuk badan intelijen Inggris antara 1973 hingga 1999, termasuk kematian Putri Diana.
Namun, apakah pengakuan itu mengatakan fakta sebenarnya? Apakah informasi dalam artikel itu valid? Simak fakta berikut.
Dilansir dari Snopes, 20 Juni 2017, tidak ada narasi yang dapat dibuktikan dari artikel tersebut. Your News Wire diketahui merupakan sebuah situs berita palsu.
Seperti yang sering ditemui pada situs-situs semacam itu, artikel tersebut tidak memiliki detail kritis seperti kapan dan di mana pengakuan itu terjadi.
Artikel itu juga tidak menyajikan fakta bagaimana pembunuhan terjadi. Fakta lainnya, tidak ada media independen atau berita yang kredibel yang mendukung informasi tersebut.
Dikutip dari The Drum, 29 Januari 2017, orang yang bertanggung jawab di balik situs tersebut adalah Sean Adl-Tabatabai.
Situs ini telah lama masuk daftar hitam oleh sejumlah badan pemeriksa fakta. Google juga telah melarang situs tersebut dari platform periklanannya.
Selain itu, foto yang dipasang dalam artikel tidak diambil di Inggris, melainkan Australia.
Meski lamannya sudah tidak dapat diakses, tetapi foto itu berasal dari laporan berita News.com.au pada 2010 tentang perawatan rumah sakit veteran di Australia.
Foto itu tidak berkaitan dengan pengakuan kematian Putri Diana pada 2017 di Inggris.
Berdasarkan laporan pemeriksaan koroner, diketahui bahwa dari kematian Putri Diana disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah paru-paru dan pendarahan intratoraks yang masif akibat kecelakaan.
Buktinya dapat dilihat dari transkrip putusan juri pada 7 April 2008, yang diarsipkan Pemerintah Inggris ini.
Dikutip sebuah studi pada 2017, terdapat fakta lain yakni sopir mobil limosin kedapatan tiga kali melanggar batas legal kadar alkohol ketika mengemudi.
Mahkamah Agung Prancis akhirnya menguatkan laporan resmi dan menyimpulkan bahwa kematiannya disebabkan oleh sopir yang mengemudi dengan kecepatan berlebihan saat berada di bawah pengaruh alkohol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.