Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Gagak-gagak New York Mati pada 1999, Tanda Masuknya Virus West Nile...

Kompas.com - 24/08/2022, 13:16 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kejadian tidak lazim menggemparkan New York, Amerika Serikat pada Agustus 1999. Sebab, jumlah pasien dengan diagnosis radang otak atau ensefalitis di Queens, tiba-tiba bertambah delapan orang.

Secara tiba-tiba juga, kasus pembengkakan otak ditemukan menyerang orang-orang tua.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, warga melihat banyak sekali gagak mati di berbagai penjuru kota.

Burung jenis lain, termasuk yang termasuk varietas eksotis yang dipelihara di Kebun Binatang Bronx, juga mati secara misterius.

Dilansir dari History.com, Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) segera dipanggil pemerintah untuk menyelidiki fenomena. CDC pun segera mengambil sampel dari burung-burung yang mati.

Dalam laporan hasil identifikasi yang mereka hasilkan, burung itu mati karena virus West Nile yang sebelumnya merebak di Uganda dan Timur Tengah.

Di kedua tempat itu, sebelumnya, virus diketahui disebarkan oleh ke seluruh wilayah negeri oleh burung, termasuk burung robin, bebek dan elang.

Pemeriksaan lanjutan terhadap orang bergejala di rumah sakit juga menunjukkan, mereka yang sebelumnya didiagnosis radang otak, dikonfirmasi positif terjangkit virus West Nile.

Gejala yang mereka catat dari para pasien adalah flu, yang bahkan bisa mematikan pada orang tua maupun anak-anak.

Tercatat juga hingga akhir musim panas, 56 orang telah terinfeksi, belum termasuk yang tidak mencari bantuan medis. CDC memperkirakan 80 persen orang terinfeksi tidak memiliki gejala.

Kenali dan cegah penularan West Nile

Dilansir dari laman resmi CDC, virus ini justru sering menular ke manusia dari gigitan nyamuk yang terinfeksi. Daripada penyakit lain, di AS nyamuk paling banyak menularkan virus West Nile.

Hewan yang digigit nyamuk tersebut juga bisa tertular. Sedikit kasus juga menunjukkan virus bisa menular dalam paparan di lingkungan laboratorium, transfusi darah dan tranplantasi organ, serta kehamilan, kelahiran dan menyusui.

Virus West Nile tidak menular dari batuk, bersin, sentuhan langsung, atau menyentuh pakan dan bangkai hewan yang terinfeksi.

Namun, masyarakat tetap disarankan menggunakan alat pelindung diri dalam merawat hewan ternak.

CDC juga menyebutkan belum ada vaksin atau obat untuk virus West Nile. Mengenai gejala, satu dari lima orang terinfeksi mengalami demam dan gejala sakit lain.

Karena virus masih berpotensi merebak lagi, pencegahan yang paling baik yang harus dilakukan adalah menghindari gigitan nyamuk. Pakai obat nyamuk, kenakan pakaian tertutup, dan kendalikan perkembangbiakan nyamuk di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com