KOMPAS.com - Kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu menjadi isu yang terus diperbincangkan publik.
Selain menyeret nama petinggi Polri, sampai saat kasus kematian Brigadir J masih belum tuntas.
Publik masih menanti terungkapnya misteri di balik tewasnya ajudan istri Ferdy Sambo tersebut. Saat ini, kasus yang disebut polisi sebagai adegan baku tembak melibatkan Brigadir J dan Bharada E itu, masih dalam tahap penyidikan.
Insiden polisi tembak polisi sendiri bukan hal baru di institusi Polri. Sebelumnya juga pernah terjadi peristiwa serupa yang melibatkan sesama anggota polisi. Beberapa polisi tewas di tangan rekannya sendiri.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Ferdy Sambo Mengaku di Balik Penembakan Brigadir J
Berikut Kompas.com tampilkan lima insiden penembakan antarsesama anggota Polri yang pernah terjadi :
Seorang anggota polisi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisial HT tewas ditembak oleh MN yang merupakan rekan kerjanya sendiri pada 25 Oktober 2021.
Diberitakan Kompas.com, peristiwa itu terjadi di rumah korban HT. Korban bertugas di bagian Seksi Humas Polres Lombok Timur, sementara pelaku merupakan anggota Polsek Wanasaba.
Motif penembakan karena pelaku cemburu buta mengetahui istrinya sering chatting dengan korban.
MN menembak rekannya HT menggunakan senjata laras panjang jenis V2. Mayat HT ditemukan pertama kali oleh rekan korban sekitar pukul 15.15 Wita.
Peristiwa berdarah terjadi di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis 25 Juni 2019. Bripka Rahmat Efendy tewas ditembak rekan sesama anggota polisi, Brigadir Rangga Tianto.
Dilaporkan Kompas.com, Brigadir Rangga menembak Bripka Rahmat pada bagian dada, leher, paha, dan perut menggunakan senjata api jenis HS 9. Peristiwa penembakan itu dipicu masalah pelaku tawuran, yaitu FZ.
Bripka Rahmat yang merupakan anggota Samsat Polda Metro Jaya mengamankan FZ beserta barang bukti berupa celurit ke Polsek Cimanggis. Orangtua FZ kemudian mendatangi Polsek Cimanggis ditemani Brigadir Rangga dan Brigadir R.
Mereka meminta FZ dibebaskan agar dapat dibina orangtuanya sendiri. Namun, permintaan itu ditolak Rahmat dengan nada tinggi.
Tersulut emosi, Brigadir Rangga pergi ke ruangan lain, mengambil senjata lalu terjadi peristiwa penembakan itu.
AKBP Pamudji tewas dengan dua luka tembak di kepala, Selasa 18 Maret 2014 malam. Ia tewas ditembak oleh bawahannya sendiri Brigadir Susanto.