KOMPAS.com - Media sosial Twitter telah dimanfaatkan masyarakat luas dan para pesohor untuk berbagi ide, gagasan, dan banyak hal yang mereka pikirkan.
Salah satunya Donald Trump, yang kerap menyampaikan pernyataan resminya melalui Twitter, bahkan menjabat sebagai presiden Amerika Serikat (AS).
Meskipun setelah habis masa jabatannya, akun Trump ditangguhkan pihak Twitter awal 2021 karena dinilai berisi ujaran kebencian dan kekerasan.
Di Tanah Air, film sukses KKN di Desa Penari juga diawali sebuah utas di Twitter yang viral dan mengundang rasa penasaran banyak orang.
Selama kuartal IV 2021, Twitter memiliki Monetizable Daily Active Users (mDAU) atau pengguna aktif harian rata-rata sebanyak 217 juta.
Baca juga: CEK FAKTA: Benarkah Akun Elon Musk Dihapus oleh Twitter?
Twttr yang sekarang menjadi Twitter diluncurkan full version pada 15 Juli 2006. Sebelumnya, kelahiran platform itu dibidani Evan Williams, Noah Glass, dan Jack Dorsey pada 21 Maret 2006.
Dilansir dari History.com, William merupakan pembuat aplikasi catatan harian Blogger yang kemudian dia jual ke Google pada 2003.
Evan Williams berusaha membangun aplikasi baru berupa platform podcast bernama Odeo pada 2005, dengan mengajak Glass.
Namun, platform podcast itu gagal karena kalah dari layanan sama, yang tersemat dalam iTunes milik Apple.
Baca juga: 4 Alasan Elon Musk Batal Beli Twitter Rp 652 Triliun
Williams sebagai CEO Odeo mengambil tindakan dengan membangun tim berisi 14 orang untuk menemukan gagasan startup baru yang akan mereka kembangkan.
Jack Dorsey muncul sebagai salah satu dari 14 orang itu yang membawa gagasan layanan pesan singkat (SMS) untuk grup, yang kemudian diujicobakan.
Glass berperan sebagai penanggung jawab pengembangan platform dan merupakan orang yang menemukan nama untuk aplikasi baru itu.
Dalam proses pengembangan itu terjadi perbedaan pendapat antara Glass dan Williams, seperti dilansir dari Lifewire.