KOMPAS.com - Badan Antariksa Brasil, Inpe, merilis laporan terbaru mengenai kondisi hutan hujan Amazon.
Dilansir dari BBC, dalam laporan itu Inpe menyebut bahwa tingkat deforestasi Amazon saat ini mencapai yang tertinggi dalam enam tahun.
Amazon kehilangan sekitar 3.988 kilometer wilayahnya antara Januari hingga Juni 2022. Tahun lalu, sekitar 3.088 kilometer persegi wilayah hutan itu hilang pada periode yang sama.
Amazon selama ini memegang peran penting dalam mengatur siklus oksigen dan karbon dioksida Bumi, serta menyerap banyak gas rumah kaca dari atmosfer.
Terus berkurangnya wilayah hutan hujan Amazon membawa Bumi ke dalam kondisi krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan.
Amazon adalah hutan hujan terbesar di dunia, tetapi pohon-pohonnya menjadi sasaran penebangan untuk mengambil kayunya.
Wilayah hutan Amazon juga menjadi sasaran pembukaan lahan untuk menyediakan ruang bagi lahan pertanian yang memasok perusahaan makanan global.
Manoela Machado dari Universitas Oxford mengatakan kepada Reuters, tingginya tingkat deforestasi juga menambah jumlah kebakaran hutan tahun ini.
Setelah pohon ditebang, pembakaran sering kali dilakukan untuk membuka lahan pertanian. Menurut Machado, semakin tinggi tingkat deforestasi berarti lebih banyak kebakaran hutan.
Menurut laman Amazon Conservation, terdapat sejumlah alasan kuat untuk menjaga kelangsungan hutan hujan Amazon.
1. Biodiversitas yang tak tergantikan
Rumah bagi lebih dari 10 persen spesies satwa liar yang dikenal di dunia, beragam hutan, sungai, dan sabana Amazon menyimpan kekayaan spesies terbesar yang diketahui dibanding ekosistem lainnya.
Dengan lebih dari 100 spesies baru ditemukan setiap tahun, Amazon masih menyimpan segudang rahasia.
2. Rumah bagi penduduk asli
Amazon tidak hanya merupakan pusat keanekaragaman hayati, tetapi juga merupakan rumah bagi berbagai kelompok masyarakat adat.