Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

47 Tahun Lalu, Pertama Kali Monas Dibuka untuk Masyarakat Umum

Kompas.com - 13/07/2022, 12:24 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 47 tahun lalu, tepatnya pada 12 Juli 1975, Monumen Nasional yang dikenal sebagai Monas, resmi dibuka untuk masyarakat umum sejak dibangun pada 1961.

Di hari itu, Presiden Soeharto meresmikan bangunan setinggi 132 meter (433 kaki) tersebut.

Untuk kali pertama, masyarakat bisa mengunjungi kawasan Monas. Monumen tersebut pun menjadi salah satu ikon bersejarah di Jakarta yang kerap dikunjungi oleh masyarakat.

Ide pembangunan dari rakyat

Gagasan pembangunan Monas muncul di era Presiden pertama RI Soekarno. Meski mulai dibangun pada 1961, namun ide pembangunannya sudah ada sejak 1954.

Ide tersebut muncul justru bukan dari seorang pejabat atau tokoh penting pemerintahan, tetapi dari rakyat biasa bernama Sarwoko Martokoesomo.

Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Jakarta 1953-1960, Sudiro, dalam Harian Kompas edisi 18 Agustus 1971.

Baca juga: Rudy Hartono dan Rekor Delapan Gelar All England...

Diceritakan Sudiro, ketika merayakan hari kemerdekaan di Jakarta, ia didatangi oleh Sarwoko yang dikenal dalam organisasi Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI).

"Yang memiliki ide pertama kali adalah seorang warga negara RI biasa, seorang swasta, warga kota sederhana dari Jakarta bernama Sarwoko Martokoesomo," tulis Sudiro di Harian Kompas.

Kepada Sudiro, Sarwoko menuturkan bahwa bersama rekan-rekannya ia telah membentuk sebuah panitia yang akan mengusahakan berdirinya sebuah tugu setinggi 45 meter di tengah-tengah kota Jakarta.

Mendengar penuturan Sarwoko, Sudiro yang saat itu menjadi Wali Kota Jakarta tertarik dengan ide tersebut.

Kemudian, ia memerintahkan Sarwoko untuk mengajak kawan-kawanya ke rumah dinas pada 17 September 1954. Di sana, terbentuklah Panitia Tugu Nasional yang terdiri tujuh orang.

Sarwoko mendapat amanah menjadi ketua panitia, sedangkan Sudiro menjadi pembantu umum.

Baca juga: Polisi Jujur Bernama Hoegeng, Antisuap dan Obsesi Inginkan Polri Bersih

Menurut Sudiro, orang-orang yang tergabung dalam panitia bergerak atas inisiatif memunculkan sebuah tanda peringatan sejarah revolusi Agustus 1945 yang dapat membangkitkan semangat patriotisme.

"Adalah keinisiatifan dari beberapa orang yang sangat merasakan perlunya diadakan tanda peringatan sejarah yang tidak hanya mengenangkan kita semua pada revolusi Agustus 1945 tetapi juga membangkitkan semangat patriotisme pemuda-pemuda Indonesia di masa depan,” tutur Sudiro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com