Catatan yang lebih lawas pernah ditulis olah ilmuwan Robert Plot. Dilansir dari Live Science, 3 Agustus 2011, dia menulis dalam A Natural History of Staffordshire pada 1686, yang mengaitkan fenomena crop circle dengan aliran udara di langit.
Selang tiga abad, ahli meteorologi dan fisikawan Terence Meaden mengkaji bahwa fenomena ini disebabkan oleh angin puyuh yang memiliki "pusaran plasma" sehingga memunculkan pola unik.
Pendapat itu dia kemukakan sebelum terungkap bahwa crop circle adalah campur tangan manusia, tepatnya Bower dan Chorley.
Richard Taylor, direktur Institut Ilmu Material di Universitas Oregon berpendapat bahwa crop circle mewakili gerakan seni yang paling berorientasi sains dalam sejarah.
Semakin kompleks bentuknya, Taylor berpendapat, semakin membuktikan keterampilan matematis dan pemanfaatan teknologi seperti generator gelombang mikro.
“Desain crop circle saat ini lebih kompleks dari sebelumnya, menampilkan hingga 2.000 bentuk individu yang disusun menggunakan garis konstruksi rumit yang tidak terlihat oleh pengamat biasa,” kata Taylor.
Ada banyak teori yang mengaitkan crop circle dengan alien, pusaran misterius, penjelajah waktu, hingga pola angin. Namun, ada satu hal krusial yang hilang dari teori itu, yakni bukti.
Satu-satunya bukti paling valid yang pernah terungkap adalah crop circle merupakan seni publik kolektif yang dibuat oleh manusia.
Terlepas dari teori seni dan konspirasi, teknik pembentukan lingkaran memiliki dampak serius, terutama ketika ia muncul di lahan pertanian dan merugikan pemilik ladang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.