Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2022, 18:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi dan video di media sosial yang mengeklaim bahwa vaksin merupakan cairan beracun yang memberikan banyak penyakit.

Dalam video, tampak seorang pria menjelaskan kaitan antara Covid-19 dengan 5G, serta mengutip pernyataan dokter kontrovevrsial. Kemudian, dia mengeklaim bahwa vaksin mengandung graphene oxide.

Berdasarkan penelurusan Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim bahwa vaksin merupakan cairan beracun yang memberikan banyak penyakit, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

Berikut narasinya:

Orang-orang yang telah mengambil Vaksin Covid-19 segeralah cari penawarnya, Vaksin adalah cairan beracun yang akan memberikan banyak penyakit.

Sementara, versi videonya disebarkan oleh akun Twitter ini. Terdapat dua potongan video, masing-masing 2 menit 20 detik dan 1 menit 24 detik.

Video pertama, orang berpeci hitam, dengan baju hitam dan hijau, menjelaskan mengenai keterkaitan Covid-19 dengan jaringan 5G dan agenda 2030.

Dia menjelaskan pernyataan dokter-dokter kontroversial, salah satunya Robert Malone.

Pada video kedua, pria itu menjelaskan mengenai vaksin sebagai bioweapon berbahaya karena mengandung graphene oxide.

"Graphene oxide ini adalah besi, heavy metal yang menyebabkan pemain bola meninggal," ujarnya.

Tangkapan layar video memuat informasi hoaks di sebuah akun Twitter, Senin (11/7/2022), yang mengeklaim bahwa vaksin merupakan cairan beracun yang memberikan banyak penyakit.akun Twitter Tangkapan layar video memuat informasi hoaks di sebuah akun Twitter, Senin (11/7/2022), yang mengeklaim bahwa vaksin merupakan cairan beracun yang memberikan banyak penyakit.
Penelusuran Kompas.com

Informasi keliru mengenai vaksin Covid-19 gencar beredar dua tahun belakangan. Teori konspirasi seputar vaksin memiliki kesamaan, yakni tentang agenda elite global dan bagaimana vaksin membahayakan manusia.

Terdapat beberapa poin utama dari narasi tersebut yang dapat dibantah. Berikut penjelasannya:

1. Tidak ada kaitan vaksin dengan 5G

Kompas.com pada 11 Agusuts 2021, menemukan klaim serupa yang mengaitkan vaksin dengan jaringan 5G.

Terbukti, tidak ada bahan seperti microchip yang dapat menyebabkan vaksin atau penerima vaksin memiliki konektivitas bluetooth atau jaringan 5G.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com