Secara umum China menjadi negara dengan catatan ekonomi terbesar kedua di Dunia setelah mendapatkan pertumbuhan rata-rata 9,52 dalam kurun waktu 1989 sampai 2019.
Program reformasi ekonomi yang mereka lakukan sejak tahun 1978 meliputi menekankan penciptaan bisnis swasta dan pedesaan, pelonggaran peraturan negara tentang harga, dan investasi dalam pendidikan tenaga kerja dan hasil industri.
Bidang lain yang mereka lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah efisiensi pekerja.
2. India
India memiliki populasi terbesar kedua di dunia, sebanyak 1,40 miliar orang. Dengan orang sebanyak itu mereka menghasilkan PDB sebesar 2,6 triliun dollar AS atau setara Rp 39.971 triliun.
PDB per kapita mereka 1.931 dollar AS, atau setara hampir Rp 29 juta per orang pada 2020. Ekonomi India secara umum yang terbesar ke-7 di Dunia tahun 2022.
Sejak 1990-an India meliberalisasi ekonominya dengan melakukan deregulasi industri, melonggarkan kontrol perdagangan dan investasi, serta privatisasi perusahaan milin negara.
Langkah itu dinilai yang berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi India hingga saat ini.
3. Amerika Serikat (AS)
Meskipun AS memiliki populasi terbesar ketiga dengan 334 juta manusia, mereka terus mempertahankan diri menjadi ekonomi tertinggi di dunia sejak 1871.
Pada 2020, PDB harga berlaku AS lebih dari 20 triliun dollar AS atau setara Rp 313.406 triliun. Sementara PDB per kapita 63.123 dollar AS atau Rp 946.845.000.
Mendukung dan mendorong kewirausahaan yang dilakukan AS menghasilkan efek domino mendorong inovasi, mengarah pada meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Mata uang USD digunakan dalam perdagangan dunia, diversivikasi tenaga kerja, hingga meningkatnya industri manufaktur, turut berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi.
4. Indonesia
Sebagai negara berpenduduk terbesar ke-4, dengan 279 juta orang, Indonesia belum masuk dalam 10 negara dengan PDB terbesar di dunia pada 2022.