KOMPAS.com - Pada awal periode 2000-an, dunia arkeologi digemparkan dengan penemuan mumi kecil berukuran 15 cm berkepala besar dan lonjong di gurun Atacama, Chili.
Mumi itu dinamai mumi Atacama atau Ata, sesuai tempat ditemukannya.
Karena ukuran dan bentuk kepalanya yang tak lazim, mumi ini disebut sebagai mumi alien, sebagaimana kultur pop mempercayai bahwa alien adalah mahluk luar angkasa dengan ukuran kepala besar dan menonjol di bagian atas.
Namun, benarkah mumi itu adalah mumi alien? Lantas, mengapa ukurannya sangat kecil?
Dilansir dari DW, 23 Maret 2018, mumi mungil itu ditemukan pencari harta asal Chili bernama Osca Munoz, di dekat sebuah gereja di kota hantu La Noria.
Pdaa 2003, Osca Munoz tidak mengungkap kapan dan lokasi persis di mana ia menemukan mumi Atacama.
Baca juga: Mitos Area 51: Awal Mula Konspirasi hingga Militer AS Buka Dokumen
Ketika menemukannya, mumi itu diselubungi kain berwarna putih dengan pita ungu, di dalam sebuah tas berbahan kulit.
Fakta bahwa mumi Atacama ditemukan di dekat gereja di mana ada sebuah lahan pemakaman, menyulut dugaan bahwa ini kasus perampokan makam.
Munoz pun menjual mumi Atacama kepada seorang penjual barang antik.
Mumi itu pun berpindah tangan dari satu pembeli ke pembeli lainnya, hingga sampai ke tangan seorang kolektor asal Spanyol bernama Ramon Navia-Osorio.
Dilansir dari National Geographic pada 23 Maret 2018, Ramon membeli mumi itu dan pada 2012 dia memberi izin kepada seorang dokter bernama Steven Greer untuk menggunakan pencitraan x-ray dan computed tomography (CT) untuk menganalisis kerangkanya.
Sebagai informasi, Greer adalah pendiri The Disclosure Project, yang berfokus pada pengungkapan fakta tentang UFO, intelijen luar angkasa, sistem energi, dan mitos-mitos lainnya.
Seorang radiolog menganalisis hasil pemeriksaan itu dan mengatakan bahwa tulang mumi Atacama mirip dengan tulang manusia berusia enam tahun.
Selanjutnya, Greer juga membawa sampel sumsum mumi Atacama kepada pakar mikrobiologi Universitas Stanford di Palo Alto, Garry Nolan.
Baca juga: Isu Piring Terbang Jatuh di Roswell, Menghebohkan AS Sejak 1947
Nolan mengurutkan DNA sampel itu dan menyimpulkan bahwa materi genetiknya berasal dari manusia, bukan alien.
Namun, dia tidak bisa menjelaskan bagaimana wujud mumi manusia bisa sekecil dengan penampilan fisiknya yang tidak biasa.
Melihat berbagai perpindahan tangan dan konspirasi keliru tentang mumi Atacama, Nolan menyerukan agar dia dikembalikan ke negara asalnya, dan dimakamkan sesuai adat masyarakat setempat.
Para peneliti pensaran mengenai bentuk mumi yang tidak biasa ini. Setelah melalui serangkaian penelitian, para ilmuwan dari University of California, San Francisco dan Stanford University mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal Genome Research.
Berikut kesimpulan dari penelitian tersebut:
Ada spekulasi bahwa mumi Atacama merupakan seorang anak yang meninggal tidak lama setleah lahir.
Namun, dari penyelidikan selama lima tahun, terbukti bahwa ada tengkorak yang cacat. Tubuhnya juga hanya memiliki sepuluh tulang rusuk.
Baca juga: Invansi Alien dari Mars, Tudingan Hoaks dalam Siaran Radio Orson Welles
Ada mutasi genetik malformasi spesifik tulang dan tengkorak, seperti pada orang dengan perawakan pendek, skoliosis, atau deformasi pada otot dan tulang.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa mumi Atacama menderita degenerasi tulang yang langka, yang mengakibatkan penuaan tulang lebih cepat.
Penelitian juga menggunakan sampel genom. Hasil perbandingan genom dari manusia di wilayah tempat ditemukannya mumi Atacama, membuktikan bahwa mumi itu adalah mayat dari keturunan atau orang-orang Chili.
Analisis kromosom menunjukkan bahwa Ata adalah perempuan. Para ilmuwan mengekstrak bahan untuk pengurutan gen dari salah satu tulang rusuk.
Ralph Lachman dari Departemen Radiologi Anak di Stanford menemukan bahwa beberapa bagian tulang mumi Atacama tampak seperti tulang anak berusia 6 atau 7 tahun.
Baca juga: Fakta tentang Chupacabra, Monster Penghisap Darah dari Amerika Latin
Hasil temuan itu tidak serta-merta mengakhiri misteri mumi Atacama. Ada beberapa perdebatan di antara para ilmuwan, termasuk dari dokter yang merawat anak-anak dengan kelainan tulang.
Salah satunya ahli genetika di Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal di Riyadh, Arab Saudi, Fowzan Alkuraya. Dia mengaitkan mumi Atacama dengan manusia berukuran kecil.
"Makalah ini berfungsi sebagai pengingat tentang sifat eksotis dari banyak kelainan genetik," kata Alkuraya.
Semua manusia memiliki banyak mutasi genetik yang berbeda. Tetapi biasanya hanya satu dari mutasi ini yang benar-benar menyebabkan penyakit pada anak.
Alkuraya berpendapat bahwa satu atau paling banyak dua mutasi mungkin menyebabkan masalah pertumbuhan seperti yang dialami mumi Atacama.
Teori tersebut dibantah lagi oleh Nolan. Dia berpendapat, sulit untuk memutuskan bahwa mumi Atacama memiliki kelainan genetik karena para ilmuwan tidak memiliki informasi tentang kerabatnya.
Meskipun tidak menemukan kerabatnya, Nolan berpikir bahwa seseorang merawat Ata ketika dia meninggal sekitar 40 tahun yang lalu sebelum muminya ditemukan.
Spekulasi ini diambil karena dia mengamati bagaimana mumi Atacama terbungkus rapi dan dilindungi dengan kantong kulit.
"Mereka tidak membuangnya begitu saja; seseorang menganggapnya penting. Itu anak mereka," kata Nolan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.