KOMPAS.com - Pada 229 tahun yang lalu, lahir seorang tokoh ekonomi sekaligus filsuf yang cukup populer di dunia, yakni Adam Smith. Pemikiran dan karyanya sampai sekarang terus relevan dan menjadi bahan kajian generasi saat ini.
Adam Smith lahir pada 16 Juni 1723. Namanya dikenal dunia ekonomi setelah ia menghasilkan karya yang cukup monumental berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776) atau biasa disingkat The Wealth of Nations.
Buku tersebut menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme.
Meski buku itu terbit pada abad ke-18, namun sampai saat ini tetap dipakai sebagai pondasi ilmu ekonomi modern.
Baca juga: 3 Tokoh Utama Kapitalisme
Buku tersebut tidak hanya sebagai acuan tentang ekonomi saja, melainkan menjadi bagian eksposisi dari skema evolusi sejarah yang jauh lebih besar.
Karyanya itu tidak hanya membuat dia dikenal sebagai "bapak ekonomi dunia", tetapi juga mengantarnya dikenal sebagai "bapak kapitalisme".
Dilansir dari Britannica.com, selama ini Adams Smith lebih banyak dikenal berkat pemikirannya, dibandingkan kehidupan pribadi dan keluarganya.
Ayah Adam Smith merupakan pengawas bea cukai di Kirkcaldy, Skotlandia, sebuah desa nelayan kecil dengan populasi penduduk populasi 1.500 orang
Diketahui pada usia 14 tahun, Adam Smith mengenyam pendidikan di Universitas Glasgow, tahun 1737. Universitas Glasgow sendiri dikenal sebagai pusat pencerahan Skotlandia.
Selama mengenyam pendidikan di Universitas Glasgow, ia banyak belajar dari Francis Hutcheson. Hutseon merupakan seorang profesor filsafat moral terkenal yang pandangan ekonomi dan filosofinya membentuk pemikiran seorang Adam Smith.
Baca juga: Perkembangan Kapitalisme: Dari Revolusi Industri Hingga Masa Kini
Adam Smith merampungkan pendidikan di Universitas Glasgow selama tiga tahun. Sebelum akhirnya ia melanjutnya pendidikan ke Universitas Oxford.
Adam Smith masuk salah satu universitas terbaik tersebut setelah mendapat beasiswa (The Exhibition Snell).
The Exhibition Snell merupakan beasiswa tahunan yang diberikan kepada siswa dari Universitas Glasgow untuk menempuh pascasarjana di Universitas Oxford. Di sana Adam Smith memperoleh pemahaman yang kuat tentang filsafat klasik dan kontemporer.
Setelahnya, Adam Smith kembali ke rumahnya di Skotlandia, ia diberi kesempatan untuk memberikan kuliah di Universitas Edinburgh.
Adam Smith memberikan kuliah umum di sana atas dukungan dari ahli hukum dan filsuf Lord Henry Home Kames.
Adam Smith memberikan kuliah umum berbagai pelajaran mata pelajaran dari retorika hingga sejarah dan ekonomi.
Pada 1751, ketika usia 27 tahun, ia diangkat sebagai profesor logika di Universitas Glasgow.
Pada 1752 dia berpindah jabatan menjadi profesor filsafat moral yang dianut bidang teologi alam, etika, yurispudensi dan ekonomi politik.
Selain bersinggungan dengan orang-orang yang ada di pemerintahan, dalam perjalananya Adam Smith juga berhubungan dengan berbagai tokoh intelektual dan ilmiah.
Misalnya, tokoh seperti Joseph Black, pelopor dalam bidang kimia; James Watt, yang terkenal dengan mesin uap; juga David Hume yang akhirnya menjadi teman dekatnya.
Adam Smith juga berkenalan dengan perusahaan pedagang besar yang menjalankan perdagangan kolonial ke Skotlandia setelah persatuannya dengan Inggris pada tahun 1707.
Ia pun memperoleh informasi terperinci mengenai perdagangan dan bisnis yang memberikan kesan dunia nyata kepada karyanya The Wealth of Nations.
Pada 1759 Adam Smith menerbitkan karya pertamanya, The Theory of Moral Sentiments.
Dalam buku itu Adam Smith menggambarkan prinsip-prinsip "sifat manusia," bersama David Hume dan para filsuf lain.
Buku The Theory of Moral Sentiments pada akhirnya menjadi dasar psikologi dalam di dalam karya monumentalnya, The Wealth of Nations.
Faktor manusia dalam ekonomi begitu kental mempengaruhi pemikiran Adam Smith. Dalam karyanya itu, Smith menyatakan bahwa tiap individu mesti diberi kebebasan untuk bekerja dan berusaha tanpa intervensi suatu otoritas.
Adam Smith juga menekankan mengenai kepemilikan perorangan atas alat produksi, distribusi, serta pendayagunaan ekonomi dalam mendapatkan keuntungan dalam iklim usaha yang kompetitif.
Kepentingan invididu itu, menurut Smith, dapat menjadi kekuatan dalam pengendalian kegiatan ekonomi yang kelak dapat menciptakan kemakmuran suatu bangsa.
Dia juga menekankan bahwa individu akan bergerak didorong adanya tangan tak terlihat atau invisible hand yang mendorongnya untuk maju.
Ajaran ini menjadi pondasi dalam sistem ekonomi kapitalisme, sehingga Adam Smith kerap dianggap sebagai pelopor dan bapak kapitalisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.