KOMPAS.com - Microsoft resmi mengakhiri dukungan untuk peramban web (web browser) Internet Explorer pada Rabu (15/6/2022).
Hal ini menandai berakhirnya masa hidup Internet Explorer yang akan genap berusia 27 tahun pada Juli 2022 mendatang.
Semasa hidupnya, Internet Explorer sempat menjadi browser dengan pengguna terbanyak di dunia dan unggul jauh dibanding pesaingnya.
Namun kegagalannya untuk beradu inovasi dengan kompetitornya pada akhirnya membuat Internet Explorer kehilangan singgasananya.
Baca juga: Setelah 27 Tahun, Browser Internet Explorer Resmi Disetop Hari Ini
Berikut 5 fakta menarik Internet Explorer yang pensiun tahun ini:
Dilansir dari Britannica, Internet Explorer diluncurkan oleh Microsoft pada Juli 1995 sebagai add-on pada sistem operasi Windows 95.
Setelah diluncurkan pada tahun 1995, Internet Explorer menjadi salah satu browser paling populer untuk mengakses internet.
Microsoft meluncurkan 11 versi Internet Explorer antara 1995 dan 2013.
Pada bulan Januari 2016 Microsoft menghentikan dukungan teknis untuk semua versi Internet Explorer lainnya kecuali versi 11, yang akhirnya juga dihentikan pada Juni 2022.
Baca juga: Kilas Balik Perjalanan Internet Explorer Sebelum Akhirnya “Disuntik Mati”
Dilansir dari Gizmodo, kepopuleran Internet Explorer didukung fakta bahwa browser itu dibundel dengan Windows, sehingga pengguna tidak perlu repot mengunduh browser.
Hal itu membuat Internet Explorer sukses menggulingkan Netscape Navigator--browser terpopuler di era awal internet--dari takhtanya.
Kedigdayaan Internet Explorer mencapai puncaknya pada 2003, ketika browser berlogo "e" itu mencatatkan 95 persen pengguna dari total pemakai internet.
Namun, Internet Explorer mulai tertatih menghadapi Mozilla Firefox dan dengan cepat kehilangan pengguna ketika Google Chrome yang sederhana dan cepat memasuki pasar.
Penyebab utamanya karena browser itu jarang diperbarui, kekurangan fitur penting, dan gagal memenuhi standar web internasional.
Pangsa pasar Internet Explorer turun dari 65 persen pada 2009 menjadi kurang dari 1 persen saat ini.
Hal itu menjadi dasar munculnya lelucon yang mengatakan bahwa "Internet Explorer adalah web browser terbaik untuk mengunduh Google Chrome."
Baca juga: Cerita Konspirasi Karyawan YouTube Menyingkirkan Internet Explorer
Dilansir dari AP News, di masa kejayaannya Internet Explorer pernah membuat Microsoft harus menghadapi tuntutan di pengadilan.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat menggugat Microsoft pada 1997 karena bundel Internet Explorer dengan Windows dianggap sebagai monopoli pasar.
Microsoft akhirnya menyelesaikan perkara antimonopoli tersebut pada 2002.
Tuntutan serupa juga dilayangkan regulator Eropa. Menurut mereka, hal bundling tersebut memberikan Microsoft keuntungan yang tidak adil atas pesaingnya seperti Mozilla Firefox, Opera, dan Google Chrome.
4. Masih banyak dipakai di Jepang
Meski mayoritas pengguna internet kini telah beralih menggunakan browser yang lebih modern, namun pengguna Internet Explorer di Jepang ternyata masih cukup besar.
Dilansir dari Nikkei Asia, sebuah survei pada Maret 2022 oleh Keyman's Net mengungkapkan, sejumlah besar organisasi di Jepang masih mengandalkan Internet Explorer.
Sebanyak 49 persen responden survei itu mengatakan, mereka masih menggunakan Internet Explorer untuk bekerja.
Mereka mengatakan, browser itu digunakan untuk manajemen kehadiran karyawan, mengatur pengeluaran, dan alat internal perusahaan lainnya.
Lebih dari 20 persen dari responden ini tidak tahu atau belum menemukan cara untuk beralih ke browser lain setelah Internet Explorer dihentikan.
5. Masih "hidup" lewat Edge
Microsoft saat ini telah beralih sepenuhnya ke browser berbasis Chromium, Edge ,sebagai browser default pada Windows 11.
Akan tetapi, sebagaimana dilaporkan The Verge, mesin MSHTML yang mendukung Internet Explorer masih menjadi bagian dari Windows 11.
Hal ini murni untuk mendukung mode Internet Explorer di Microsoft Edge, dan Microsoft mengatakan akan mendukung mode Internet Explorer di Edge hingga setidaknya 2029.
Saat ini, sebagian besar bisnis telah pindah ke mode Internet Explorer di Edge untuk aplikasi web dan situs yang sangat tua.
Microsoft membuat mode Internet Explorer ini untuk Edge pada 2019, dan mendukung kontrol ActiveX lama yang masih digunakan oleh banyak situs lama.
Secara spiritual, Internet Explorer akan terus "hidup" melalui mode ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.