Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
"Yang ada adalah mengonsumsi berbagai macam sumber vitamin dan mineral, termasuk buah-buahan yang bervariasi," kata Yassin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/4/2022).
Yassin mengatakan, sejauh ini belum ada hasil penelitian yang secara spesifik membandingkan konsumsi buah zuriat dengan peluang terjadinya kehamilan pada seseorang.
"Karena kehamilan itu mekanisme yang sangat kompleks. Ada banyak faktor, ada banyak variabel yang berkaitan dengan peluang kehamilan seseorang," kata Yassin.
Dihubungi secara terpisah, bantahan terkait klaim buah zuriat dapat meningkatkan peluang kehamilan pada seseorang juga disampaikan oleh dokter spesialis kandungan yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Dr dr Wawang S Sukarya, SpOG (K), MARS, MHKes.
Wawang mengatakan, buah zuriat tidak memiliki kandungan zat yang dapat merangsang kesuburan seseorang.
Menurut dia, buah zuriat mengandung beberapa nutrisi penting, seperti serat, karbohidrat kompleks, vitamin B, dan berbagai mineral, termasuk kalsium, kalium, magnesium, dan fosfor, serta asam lemak esensial linoleat.
"Dari isinya tidak ada kandungan yang bisa merangsang kesuburan seperti vitamin E," kata Wawang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/4/2022).
Senada dengan Yassin, Wawang juga mengatakan bahwa sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan khasiat buah zuriat dalam meningkatkan kesuburan seseorang.
"Sepanjang pengetahuan saya, belum ada bukti peneltian ilmiah tentang khasiat buah zuriat untuk kesuburan," ujar Wawang.
Kesimpulan
Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim buah zuriat memiliki manfaat meningkatkan peluang kehamilan pada seseorang adalah hoaks.
Tidak ada anjuran bagi orang yang sedang program hamil untuk mengonsumsi buah-buahan tertentu secara terus-menerus untuk mendapatkan kehamilan.
Tak hanya itu, buah zuriat juga tidak memiliki kandungan zat yang dapat merangsang kesuburan seseorang, yakni vitamin E.
Sejauh ini belum ada hasil penelitian yang secara spesifik membandingkan konsumsi buah zuriat dengan peluang terjadinya kehamilan pada seseorang.
**
Jaringan Cek Fakta yang terdiri dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo), serta sejumlah media pemeriksa fakta sedang melakukan riset penulisan Cek Fakta.
Riset dilakukan bekerja sama dengan tim akademisi dari Universitas Media Nusantara. Salah satu riset adalah menggelar survei dengan tujuan mendapatkan gambaran yang akurat, serta masukan dari masyarakat terkait produk Cek Fakta.
Survei akan digunakan untuk perbaikan kualitas pemeriksaan fakta yang dilakukan sejumlah media di Indonesia. Silakan berpartisipasi dengan mengisi survei di tautan berikut ini: Survei Cek Fakta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.