Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri di Balik Insiden Keracunan Roman Abramovich dan Negosiator Ukraina

Kompas.com - 29/03/2022, 15:33 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Grozev mengatakan, ia sempat melihat dan memeriksa foto-foto yang menunjukkan dampak dari keracunan yang dialami oleh Abramovich dan negosiator Ukraina.

Namun, ia menyebutkan bahwa pemeriksaan terhadap mereka yang diduga mengalami keracunan tidak dapat dilakukan di kota Lviv, Ukraina, di mana romobongan Abramovich dan negosiator Ukraina sedang dalamn perjalanan menuju Istanbul, Turki.

Menurut Grozev, terlalu banyak waktu berlalu sebelum racun itu dapat dideteksi oleh tim forensik Jerman, ketika tim tersebut pada akhirnya berhasil melakukan pemeriksaan.

"[Racun] itu tidak dimaksudkan untuk membunuh, itu hanya sebagai sebuah peringatan," kata Grozev.

Peringatan untuk tidak menghentikan perang

Dilansir dari BBC, Kamis (29/3/2022) pengamat keamanan global Frank Gardner, mengungkapkan pandangannya mengenai dugaan keracunan yang dialami Abramovich dan dua negosiator Ukraina.

Menurut Gardner, hasil pemeriksaan yang dilakukan pakar senjata kimia menyimpulkan bahwa insiden ini disebabkam oleh penggunaan zat kimia yang disengaja.

"Tapi kita tidak tahu siapa yang melakukannya. Tidak ada yang mengeklaim bertanggung jawab," kata Gardner.

Gardner mengatakan, sulit bagi orang-orang untuk tidak mengaitkan penyebab peristiwa ini dengan pemerintah Rusia.

"Tak bisa dipungkiri orang-orang akan menduga bahwa ini adalah pekerjaan GRU, badan intelijen militer Rusia, yang telah dipastikan oleh Inggris berada di belakang peracunan Novichok Salisbury pada 2018," ujar Gardner.

Ia mengatakan, sejauh ini Rusia belum memberikan komentar terkait dugaan peracunan yang dialami Abramovich dan dua negosiator Ukraina.

"Dan tidak ada bukti bahwa mereka bertanggung jawab," tuturnya.

Namun, menurut Gardner, seseorang sepertinya ingin mengirimkan peringatan kepada mereka yang terlibat dalam perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.

"Ini bukan dosis yang mematikan, itu adalah sebuah peringatan," kata Gardner.

Gardner mengesampingkan pendapat dari sumber anonim pemerintah Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa insiden itu disebabkan faktor lingkungan. Menurutnya hal itu janggal.

"Tidak ada orang lain yang mengalami gejala yang sangat serius ini. Pakar senjata kimia, Hamish De Bretton-Gordon, mengatakan kepada BBC bahwa sangat tidak mungkin faktor lingkungan ada hubungannya dengan itu [keracunan]," kata Gardner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com