Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TV Ukraina Diduga Diretas, Sebarkan Video Deepfake Presiden Ukraina

Kompas.com - 18/03/2022, 12:28 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Tersiar video deepfake menampilkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy yang memuat pernyataan bahwa negaranya menyerah kepada Rusia.

Diketahui bahwa video palsu itu diunggah di situs web stasiun televisi Ukraine 24 pada Rabu (16/3/2022).

Peretasan juga terjadi pada siaran langsung stasiun televisi nasional tersebut.

Pihak Ukraine 24 mengatakan bahwa para peretas berhasil mengirim pesan palsu Zelenskyy melalui siaran langsung televisi pada teks bergulir atau running line.

Pihak stasiun televisi segera menyampaikan klarifikasi dan menyatakan bahwa siaran mereka telah diretas.

Baca juga: Benarkah Ada Laboratorium Senjata Biologis di Ukraina?

Klarifikasi tersebut juga disampaikan melalui akun Facebook Ukraine 24.

"Teman-teman, kita telah berulang kali memperingatkan tentang hal ini. Tidak ada yang akan menyerah," tulisnya.

Klarifikasi Zelenskyy

Video deepfake berkualitas buruk yang menampilkan wajah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, berisi pesan yang meminta warga sipil Ukraina untuk meletakkan senjata dan menyerah terhadap militer Rusia.

Video itu berdurasi sekitar 1 menit.

Terkait sebaran deepfake tersebut, Zelenskyy segera melakukan klarifikasi melalui sebuah video yang dia unggah di halaman Facebook-nya.

Zelensky menganggap tindakan peretasan itu sebagai provokasi kekanak-kanakan. Pihaknya juga bersikeras bahwa satu-satunya pihak yang sebaiknya meletakkan senjata mereka adalah Rusia.

Baca juga: Muncul Hoaks Surat Rothschild untuk Pemerintah Inggris Terkait Konflik Rusia-Ukraina

Sumber video masih belum jelas

Diwartakan NPR, Rabu (16/3/2022), belum jelas siapa yang membuat deepfake itu, tetapi pejabat pemerintah di Ukraina telah memperingatkan selama berminggu-minggu tentang kemungkinan Rusia menyebarkan video yang dimanipulasi sebagai bagian dari propaganda mereka.

Penyedia layanan media sosial, seperti Facebook, YouTube dan Twitter mengatakan bahwa sebaran video itu sudah dihapus karena melanggar kebijakan platform mereka.

Kendati demikian, video itu masih beredar luas di media sosial Rusia.

Baca juga: Alasan Mengapa Deepfake Sulit Dideteksi...

Bahaya deepfake

Para peneliti mengatakan bahwa meskipun video deepfake yang beredar tidak terlalu canggih, tetapi hal ini tetap dianggap berbahaya.

Pendapat ini salah satunya disampaikan oleh Sam Gregory dari kelompok hak asasi manusia Witness, yang mengkhususkan diri dalam mendeteksi media yang tidak autentik dalam krisis.

"Jika Anda melihat konteks lain secara global di mana deepfake berkualitas buruk atau berkualitas cukup baik, menciptakan ruang untuk keraguan, dan tidak mudah untuk menantangnya secara langsung," ujar Gregory.

Sebaran deepfake sebagai bentuk propaganda dan disinformasi tidak menguntungkan bagi ekosistem informasi.

Baca juga: Deepfake, Alat Pemalsu Wajah dan Peristiwa Berbasis Video

Di masa mendatang, video semacam ini berpotensi menimbulkan keraguan di tengah masyarakat.

Ketika mendapati video presiden atau tokoh publik, masyarakat akan dihantui keraguan terkait keasliannya.

"Isu khusus juga menyebut ini sebagai pembohongan, di mana mudah untuk mengeklaim bahwa video yang benar telah dipalsukan dan menempatkan tanggung jawab pada orang untuk membuktikan bahwa itu asli," kata Gregory.

Menandai video deepfake

Dilansir dari Snopes, 16 Maret 2022, ketika melihat video deepfake Zelenskyy maka akan tampak perbedaan yang cukup mencolok.

Misalnya, proporsi kepala yang kurang pas dengan lehernya. Bagi penutur bahasa Ukraina, aksen Zelenskyy terdengar berbeda.

Namun, strategi terbaik untuk mengidentifikasi deepfake adalah dengan mencari atau menelusuri sumbernya.

Zelenskyy sendiri telah mengunggah video klarifikasi. Sementara, video yang memuat pernyataan seperti yang disebutkan dalam video deepfake tentu saja tidak pernah diunggah oleh Zelenskyy. Baik di media sosial maupun siaran pers resmi pemerintah.

Melalui media sosial dan siaran persnya, Zelenskyy berulang kali menggunakan latar belakang yang sama. Pembuat deepfake pun memanfaatkan latar belakang itu untuk membuat video tiruan.

Video diedit secara digital agar seolah-olah orang yang nyata mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah mereka katakan atau lakukan.

Deepfake menggunakan bentuk kecerdasan buatan yang disebut deep learning untuk merekayasa peristiwa dengan gambar atau video yang berlainan.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Mendeteksi Konten Deepfake

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com