Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Jasa Pembuatan Sertifikat Vaksin Resmi Tanpa Perlu Suntik

Kompas.com - 22/02/2022, 08:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar tawaran jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 resmi tanpa perlu suntik, di media sosial Facebook.

Iklan itu menawarkan sertifikat untuk vaksinasi tahap 1 dan 2 yang diklaim resmi dan bukan ilegal.

Pengunggah juga menyertakan nomor untuk dihubungi bagi mereka yang berminat.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Tawaran pembuatan sertifikat vaksin itu adalah modus penipuan. Iklan itu beredar sejak Juli 2021.

Narasi yang beredar

Informasi yang menawarkan jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 resmi tanpa perlu suntik, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

Unggahan itu disertai foto tumpukan sertifikat vaksin Covid-19.

Berikut narasi lengkapnya:

Bagi yang ingin memiliki sertifikat vaksin tanpa melakukan vaksin atau takut divaksin, kami open jasa pembuatan sertifikat vaksin tahap 1 dan 2 resmi, bukan ilegal, atau pemalsuan data. Bisa digunakan untuk bepergian atau kepengurusan lainnya. Jika berminat Chat WhatsApp Admin kami (+62xxxxxxxxxx).

Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, yang menawarkan jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 resmi tanpa perlu suntikakun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, yang menawarkan jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 resmi tanpa perlu suntik

Penelusuran Kompas.com

Tawaran jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 itu marak beredar sejak Juli 2021.

Kompas.com pada Minggu (18/7/2021) pernah mencoba menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam narasi yang beredar.

Pemilik nomor membenarkan bahwa pihaknya menyediakan jasa dengan biaya sebesar Rp 200.000 untuk sertifikat vaksin Covid-19 tahap 1 dan 2.

Dia mengklaim sertifikat ini dapat digunakan sebagai syarat perjalanan dan lolos verifikasi QR code petugas.

Disebutkan, sertifikat akan dikirimkan dalam bentuk digital melalui WhatsApp atau dicetak, lalu dikirim ke alamat pembeli.

Pembeli diminta menyertakan data diri berupa KTP dan nomor ponsel yang masih aktif.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, keberadaan jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 tanpa melakukan vaksin terlebih dulu merupakan tindakan melanggar hukum.

Menurut pihaknya, jasa tersebut termasuk penipuan, karena sertifikat vaksin Covid-19 yang asli hanya bisa didapatkan jika seseorang benar-benar sudah disuntik vaksin.

"Ini kan masuk ke ranah penipuan ya, dan ini ranah dari penegak hukum," kata Nadia, Minggu (18/7/2021).

Keaslian sertifikat vaksinasi Covid-19 akan terlihat saat kode QR yang ada pada sertifikat dicek oleh petugas.

"Ada QR code yang nanti dibaca saat di bandara," ucap Nadia.

Pihak Kemenkes akan menindak oknum yang menyediakan jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 palsu dan ini menjadi kewenangan aparat penegak hukum.

"Ini sudah tugasnya penegak hukum ya," lanjut Nadia.

Sementara, pada Senin (21/2/2022), Kompas.com mencoba menelusuri jejak nomor tersebut di aplikasi GetContact.

Para pengguna rata-rata melabeli nomor ini sebagai penipu. Berikut tangkapan layarnya:

Tangkapan layar aplikasi GetContact, yang menampilkan nomor orang yang menawarkan jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 resmi tanpa perlu suntikGetContact Tangkapan layar aplikasi GetContact, yang menampilkan nomor orang yang menawarkan jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 resmi tanpa perlu suntik

Kesimpulan

Narasi yang menawarkan jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 resmi tanpa perlu suntik adalah hoaks.

Kemenkes mengatakan bahwa ini merupakan salah satu modus penipuan dan tindakan melanggar hukum.

Sertifikat vaksin Covid-19 yang resmi dan legal hanya bisa didapatkan jika seseorang sudah disuntik vaksin.

Ini hoaks berulang yang beredar sejak Juli 2021. Nomor yang dicantumkan pun dilabeli "penipu" di aplikasi GetContact.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir 'Friends' pada 2004

Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir "Friends" pada 2004

Sejarah dan Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com