Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang diklaim sebagai proses penaburan chemtrail dari langit.
Narasi dalam video itu mengeklaim, penaburan chemtrail itu membuat banyak orang mendadak sakit.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim sebagai penaburan chemtrail itu adalah hoaks.
Narasi yang beredar
Video yang diklaim sebagai proses penaburan chemtrail dari langit dibagikan oleh akun Facebook ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Beginilah prosesnya CHEMTRAIL dtabur dr langit..
Dalam video tersebut juga tersemat teks sebagai berikut:
Dunia sedang tidak baik2 saja..Pantesan banyak yg mendadak sakit
Penelusuran Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran digital terhadap video yang diklaim sebagai proses penaburan chemtrail dari langit.
Dalam video tersebut tampak suasana kokpit sebuah pesawat, dan suasana ruang kargo tempat beberapa orang menuang cairan dari gentong plastik berwarna biru.
Video itu juga memperlihatkan momen ketika pesawat menyemprotkan cairan yang berasal dari dalam gentong tersebut.
Adapun video tersebut berjudul "HUJAN DISINFEKTAN" DI BANGKALAN & SURABAYA. Di sebelah kanan judul, terdapat logo stasiun televisi MetroTV.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menelusuri judul video tersebut di YouTube.
Hasilnya, ditemukan bahwa video yang diklaim sebagai proses penaburan chemtrail itu berasal dari kanal YouTube metrotvnews. Video itu diunggah pada 29 Juni 2021.
Namun, tidak ada keterangan mengenai chemtrail. Video itu menampilkan proses penyemprotan ribuan liter cairan disinfektan yang dilakukan oleh TNI Angkatan Laut.
Penyemprotan disinfektan itu dilakukan di wilayah Bangkalan, Madura dan Kota Surabaya, Jawa Timur menggunakan pesawat terbang selama tiga hari.
Contrail bukan chemtrail
Sejumlah pakar penerbangan telah menyatakan bahwa fenomena jejak putih yang muncul di langit usai pesawat melintas bukan merupakan chemtrail.
Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, jejak atau asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat terbang melintas adalah hal yang biasa.
Ia mengatakan, fenomena jejak putih itu dikenal dengan jejak kondensasi pesawat terbang atau disebut dengan condensation trail yang disingkat contrail.
"Ini merupakan hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat. Ada juga yang menyebutnya dengan vapor trails tapi jika bentuknya mulai berpendar atau melebar seperti awan biasa juga disebut dengan aviaticus cloud," ujar Indan, seperti diberitakan Kompas.com, 14 Juli 2021.
Masih dari pemberitaan Kompas.com, 14 Juli 2021, penjelasan serupa juga diungkapkan oleh pengamat penerbangan yang juga mantan KSAU, Cheppy Hakim.
Cheppy mengatakan, fenomena ekor pesawat yang meninggalkan jejak asap terjadi karena adanya proses kondensasi.
"Intinya karena di atas itu temperaturnya dingin, exhaust knalpotnya itu panas, maka terjadilah proses kondensasi yang terlihat seperti asap putih itu," kata Cheppy.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, dapat disimpulkan bahwa video yang diklaim sebagai proses penaburan chemtrail dari langit adalah hoaks.
Video itu dicomot dari kanal YouTube milik MetroTV, yang merekam momen penyemprotan disinfektan di wilayah Bangkalan, Madura dan Kota Surabaya, Jawa Timur.
Selain itu, klaim terkait chemtrail telah dibantah pakar penerbangan.
Kemunculan jejak putih di langit usai pesawat melintas adalah fenomena biasa yang disebut sebagai condensation trail atau contrail, bukan chemtrail.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.