Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewaspadai Pseudosains, Senjata Andalan Penyebar Hoaks

Kompas.com - 10/02/2022, 14:41 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Awal pseudosains berkembang

Melansir laman edukasi Stanford, 3 September 2008, secara spesifik pseudosains berkaitan dengan doktrin dan praktik non-ilmiah, termasuk penolakan terhadap sains atau fakta.

Istilah ini berasal dari bahasa Latin "pseudoscientia" yang sudah digunakan sejak paruh pertama abad ke-17 dalam diskusi tentang hubungan antara agama dan penyelidikan empiris

Adapun penggunaan istilah bahasa Inggris "pseudoscience" tertua tercatat pada 1796, ketika sejarawan James Pettit Andrew menyebut alkimia sebagai ilmu semu yang fantastis.

Umumnya, kata "sains" digunakan untuk merujuk ilmu alam dan bidang penelitian lain yang dianggap serupa dengannya. Sementara, ekonomi, politik, dan sosiologi dianggap sebagai ilmu, sedangkan studi sastra dan sejarah dikecualikan.

Sejak paruh kedua abad ke-20, disiplin ilmu integratif seperti astrofisika, biologi evolusioner, biokimia, ekologi, kimia kuantum, ilmu saraf, dan teori permainan telah berkembang dengan pesat, sehingga berkontribusi untuk menyatukan disiplin ilmu yang sebelumnya tidak berhubungan.

Pseudosains menentang berbagai bidang ilmu tersebut.

Oxford English Dictionary mendefinisikan pseudosains sebagai ilmu yang pura-pura atau palsu.

Pseudosains juga bisa merujuk pada kelompok atau kepercayaan duniawi yang secara keliru menganggap suatu informasi berdasarkan metode ilmiah atau menjadi kebenaran ilmiah, padahal salah.

Beberapa bentuk pseudosains memiliki tujuan utama untuk melawan teori ilmiah atau cabang ilmu pengetahuan. Ini juga bisa disebut promosi teori semu atau penyangkalan terhadap sains.

Penolakan terhadap sains kemudian menghasilkan kontroversi palsu dengan klaim yang seolah ilmiah.

Strategi samacam ini sudah diterapkan sejak 1930-an oleh para penyangkal teori relativitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 1 Juni

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 1 Juni

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Paket COD di Yogyakarta dari Sindikat Narkoba China

[HOAKS] Paket COD di Yogyakarta dari Sindikat Narkoba China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wali Kota Boston Michelle Wu Keturunan Indonesia

[HOAKS] Wali Kota Boston Michelle Wu Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Terawan Promosikan Obat Hipertensi

[HOAKS] Video Terawan Promosikan Obat Hipertensi

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Artis Meninggal dan Gibran Batal Dilantik

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Artis Meninggal dan Gibran Batal Dilantik

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Ada Hujan Ikan di Iran, Peristiwa Lele Berserakan Terjadi di China

INFOGRAFIK: Tidak Ada Hujan Ikan di Iran, Peristiwa Lele Berserakan Terjadi di China

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KFC Beri Voucher 3 Ember Ayam Goreng Gratis, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KFC Beri Voucher 3 Ember Ayam Goreng Gratis, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Menilik Misi Dokter Lintas Batas di Daerah Bencana sampai Zona Perang

Menilik Misi Dokter Lintas Batas di Daerah Bencana sampai Zona Perang

Data dan Fakta
[HOAKS] Foto Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri

[HOAKS] Foto Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal 5 Pendiri NASA, dari Walt Disney sampai Aleister Crowley

Hoaks soal 5 Pendiri NASA, dari Walt Disney sampai Aleister Crowley

Hoaks atau Fakta
Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com